P2Tel

Bikin Pulau Terbesar Setara Rp 1000 Triliun-Hongkong Dikecam

(travel.detik.com)-HONGKONG; Berencana membangun salah satu pulau buatan terbesar di dunia. Biaya reklamasinya mencapai USD 80 miliar atau Rp 1.139 triliun, tapi dikecam.

Proyek Lantau Tomorrow Vision, dilansir CNN Travel, Jumat (29/3/19). Namun, pembangunannya dikecam dari sejumlah pihak terkait masalah lingkungan dan besarnya biaya. Anggaran yang diusulkan diungkapakan, berjumlah kira2 setengah dari cadangan fiskal kota saat ini. Sekretaris Pembangunan Michael Wong mengatakan proyek itu diperlukan karena kekurangan lahan di Hong Kong

 

Untuk tujuan ini, 1.000 ha lahan akan direklamasi di dekat Lantau, pulau terbesar di Hong Kong dan tempat bandara berada. Pulau buatan ini dapat digunakan membangun hingga 260.000 unit perumahan, dan 70% akan disediakan untuk umum.

Sebagai perbandingan, pulau Palm Jumeirah Dubai juga diciptakan dari reklamasi tanah, ukuran 560 ha. Hong Kong adalah salah satu tempat yang paling padat penduduknya di bumi dan harga perumahan telah lama melampaui meroket bagi sebagian besar penduduk kota.

Sejumlah besar tanah disimpan sebagai cadangan oleh pengembang properti, permintaan perumahan oleh investor Cina daratan dan jumlah perumahan umum yang relatif rendah dibanding akomodasi sewaan dari swasta telah memperburuk masalah ini.

 

Greenpeace Hong Kong mengkritik rencana pemerintah Lantau karena dianggap abai. Yang dikatakannya sebagai solusi lebih murah dan kurang merusak lingkungan karena kekurangan lahan, termasuk pengembangan situs brownfield, tanah yang sebelumnya digunakan untuk lokasi industri.

Menurut World Wildlife Fund, saat ini ada 1.200 ha lahan brownfield dapat dikembangkan untuk perumahan umum. Itu lebih besar dari jumlah lahan yang akan dibuat oleh proyek Lantau. Save Lantau, kelompok pengecam, menuduh pemerintah yang dipimpin Kepala Eksekutif Carrie Lam mengabaikan pendapat publik masalah ini. Mereka terus maju karena reklamasi mengorbankan solusi alternatif.

Merujuk biaya terkait transportasi dan pengembangan infrastruktur lain, kelompok ini memperkirakan total biaya dapat naik 2x lipat dari anggaran yang diusulkan pemerintah. “(Ini) akan menjadi proyek infrastruktur termahal, kompleks, dan paling berisiko dalam sejarah Hong Kong,” kata kelompok itu dan mendesak Lam untuk segera menariknya.

Menurut Wong, sekretaris pengembangan, biaya proyek Lantau akan diperoleh kembali dari pendapatan yang akan diterima pemerintah dari penjualan tanah reklamasi pada pengembang. Dari rencana itu akan ada dana konservasi USD 127 juta.

Pecinta lingkungan prihatin atas efek potensial dari proyek reklamasi ini pada spesies lokal, khususnya lumba2 merah muda yang terancam punah. Proyek2 sebelumnya, seperti pengembangan Bandara Internasional Hong Kong dan jembatan kolosal yang menghubungkan Hong Kong ke Makau dan daratan Cina telah memasukkan pembuatan kawasan lindung untuk lumba2.

Ada juga kekhawatiran proyek reklamasi di masa depan karena permukaan laut global meningkat oleh perubahan iklim. Menurut South China Morning Post, pulau baru itu akan diuruk setidaknya 6 mt di atas permukaan laut, sama dengan bandara kota, dan akan dirancang untuk menahan jenis topan super yang dikatakan para ahli kota. (rdy/aff; Ahmad Masaul Khoiri; Bahan dari : https://travel.detik.com/travel-news/d-4489292/bikin-pulau-buatan-terbesar-setara-rp-1000-t-hong-kong-dikecam)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version