(finance.detik.com)-JAKARTA; Kereta MRT Jakarta sudah diuji coba sejak pertengahan Maret-2019. Selama masa uji coba seminggu terakhir, masyarakat tampak antusias, terlihat dari habisnya kuota penumpang yang disediakan.
Namun kenyataan di lapangan banyak ditemukan penumpang tak menerapkan etika bertransportasi umum. Ada perilaku2 mengganggu sering terjadi dalam menggunakan transportasi umum, khususnya kereta. Hal itu diharapkan tidak terjadi ketika MRT resmi beroperasi.
Perubahan perilaku yang diharapkan misalnya cara mengantre yang baik dan benar. MRT menyediakan platform screen door (PSD) atau pintu tepi peron untuk membatasi tempat antre penumpang dengan kereta yang sedang ditunggu di peron.
Kenyamanan di kereta harus dijaga dengan menghindari percakapan berisik dan pindah2, menelepon atau menggunakan telepon ketika berjalan, sampai norma duduk di kereta. Selain itu, tata cara saat naik atau turun dari kereta harus tertib. Misal mempersilakan penumpang yang turun, keluar lebih dulu.
Penumpang diharapkan paham ketika membawa barang atau pakai bagasi di transportasi umum, soal kebisingan suara dari headphone, pembicaraan yang terdengar ketika pakai HP, makan dan minum di dalam kereta yang penuh hingga perilaku duduk di lantai kereta.
Di Jepang, pemerintah punya UU tentang perilaku dalam bisnis perkereta-apian (railway business act). Sebab, salah satu alasan Jepang memiliki jaringan transportasi umum yang bagus itu kesiapan masyarakat untuk menggunakannya.
Pasalnya, selaiknya instrumen transportasi publik, faktor terpenting itu niat masyarakat untuk berubah. Etika yang benar menggunakan kereta di Jepang membuat pergerakan manusia yang ramai di stasiun tak mengganggu lingkungan sekitarnya. Disiplin dalam antrean dan berperilaku baik di ruang publik terbukti memberikan efek domino positif yang luar biasa untuk Jepang.
Perilaku disiplin tak hanya sampai di stasiun, juga di dalam kereta. Sebelum naik kereta, calon penumpang wajib antre di garis yang sudah diberi tanda. Jika tak mau ikut antrean, maka siap2 dapat rasa malu dari teguran oleh penumpang lain.
Saat akan masuk ke dalam kereta, penumpang yang keluar dari dalam kereta akan selalu jadi yang didahulukan bergerak. Setelah penumpang turun, maka penumpang baru bisa masuk, masih dengan tertib sesuai barisannya.
Etika lain di kereta adalah memindahkan tas punggung ke posisi depan jika kereta dalam keadaan padat. Lalu, tidak menggunakan HP bersuara terlalu keras sehingga terdengar penumpang lain. Penumpang harus mendahulukan bangku di dalam kereta untuk yang lebih tua. Hal ini jadi aturan wajib dipatuhi oleh seluruh penumpang kereta.
Dirangkum singkat dalam infografis, berikut etika yang perlu kita terapkan dalam menggunakan kereta: (eds/fdl; Eduardo Simorangkir; Bahan : https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4479192/jangan-bikin-malu-ini-etika-naik-mrt)-FatchurR *