(semarang.bisnis.com)-SEMARANG – Usai di-launching pada Selasa (5/3/2019), seluruh produk di Galeri UKM Jateng di Public Hall Pintu Kedatangan Bandara Internasional Jend. A. Yani bisa didapatkan dengan potongan harga 10%-15%. Pembeli bisa mengikuti permainan dengan hadiah menarik.
Kadis Kop dan UKM Jateng Emma Rachmawati mengungkapkan, potongan harga ketika itu diberikan hingga Sabtu (9/3/2019). Produk fesyen didiskon 15%, produk lain didiskon 10%. “Ini harga promosi. Lokasinya di Gerai UKM Jateng di Bandara Ahmad Yani” terangnya.
Pascapeluncuran galeri ini, pihaknya mengadakan permainan menarik dengan hadiah2 dari contoh produk. Pengunjung juga mendapatkan souvenir pensil hias dan roti bekatul. “Setidaknya, mengenal dulu, di sini ada Galeri UKM lho. Setelah masuk, me-lihat2, diharapkan ada yang cocok dan dibeli,” kata Emma.
Sejak soft launching Jumat (1/3/2019), omzet per hari melebihi Rp1 juta. Menurutnya itu awal yang baik bagi produk UKM yang mulai naik kelas.
Keberadaan Galeri UKM Jateng ini di sejumlah pengunjung, salah satunya Kevin. Dia yang Selasa (5/3/2019) lalu hendak kembali ke Jakarta setelah mengurusi bisnisnya di Semarang, menyempatkan mampir ke Galeri UKM.
Begitu masuk pandangannya tertuju pada kain lukis. Agak lama dia amati detail kain2 yang dipajang. Setelah menentukan pilihannya, pengusaha muda ini ke jajaran kain batik. Dia kembali memperhatikan satu demi satu kain yang ada dari daerah2 di Jateng itu.
“Bagus. Banyak barang dipajang, terutama kriya lokal. Ini membantu perekonomian, terutama produk lokal, sehingga membuka akses pembeli lokal, internasional, karena Bandara (Jenderal) A-Yani juga bandara internasional,” bebernya.
Diakui, produk yang dijual itu berkualitas bagus. Namun, dia harap kualitas terus ditingkatkan. Para pengrajin UKM diminta tak henti memperdalam ilmu, dan mengasah ketrampilan, sehingga hasilnya lebih bagus dan bisa diterima internasional. “Apalagi orang luar negeri menghargai art, seni. Jadi, kualitas harus ditingkatkan. Saya yakin itu bisa diberdayakan” ujar Kevin.
Tri, warga Surakarta yang baru pulang dari Jakarta menyambut baik keberadaan Galeri UKM ini. Dia terlihat memborong makanan khas, salah satunya, lumpia. Namun, Tri berharap produk yang dipasarkan makin dilengkapi, terutama oleh2 khas Kota Semarang.
“Ini lumayan lengkap, harga terjangkau, meski di bandara, selisihnya tak jauh dari luar. Bagus untuk oleh2. Penampilan dan penataannya bagus. Ada produk yang banyak dipasarkan di luar tapi belum dipasarkan di sini. Jadi, ke depan makin ditingkatkan jumlah produk yang khas Semarang,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Umi, warga Semarang. Dia dan Suwandi tertarik mengunjungi Galeri UKM setelah melihat keberadaan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Pensiunan PNS ini mengapresiasi upaya pemprov yang memberikan ruang bagi pelaku UKM.
Mengingat kuliner banyak peminatnya, Umi harap space produk pangan ditambah. Khususnya, kuliner tradisional khas yang jadul bisa mengobati kerinduan masyarakat.
“Misalnya kue gandjel rel yang hanya ada di Semarang. Kue doeloe, tapi kini jadi diangkat makanan tradisional, dan itu ngangeni. Roti bekatul juga bagus. Saya baru tahu, bekatul bisa jadi makanan,” tandasnya. (kom; Bahan dari : Media Digital dan https://semarang.bisnis.com/read/20190307/536/896976/galeri-ukm-bandara-berikan-diskon-hingga-15)-FatchurR *