(metro.tempo.co)-JAKARTA; Rombongan Dubes dari negara Uni Eropa menjajal kereta Mass Rapid Transportation atau MRT Jakarta Fase I dari Bundaran HI – Lebak Bulus, Jakarta, 12/2/2019. Kedatangan mereka bagian dari paralel trial run kereta bawah tanah pertama di Indonesia itu.
“MRT Jakarta bersih, moderen, dan sejuk. Saya enantikan saat MRT dibuka untuk umum akhir Maret nanti,” ujar Dubes Uni Eropa, Vincent Guerend, di kereta MRT, 12/2/2019. Dia terlihat antusias mencoba kereta MRT. Ditemani Direktur Pengembangan Bisnis dan Usaha, Ghamal Peris, Vincent keliling dari satu gerbong ke gerbong lain dan menjajal fasilitas kursi dan pegangan kereta.
Menurutnya, fasilitas MRT Jakarta jauh lebih moderen dibanding MRT di negara Eropa. Sebab, di Eropa moda transportasi MRT sudah ada dari 100 tahun lalu. Sehingga teknologinya belum terbaharui. “Di sini moderen, terlihat dari AC-nya, peronnya, jadi terbaik. Selamat buat Jakarta,” kata Vincent.
Saat ini, pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase I sudah 98,5%. Rinciannya, proyek pengerjaan jalur melayang telah 98,43% dan untuk bawah tanah 98,74%. Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan pengerjaan bagian dalam stasiun hampir 100%, dan tengah merapihkan arsitektur.
Dirut PT MRT William Sabandar memastikan kereta MRT atau Ratangga akan dibuka untuk komersil di antara tanggal 24 – 31 Maret 2019.
Pada Fase I ini, MRT Jakarta memiliki 13 stasiun. Tujuh di antaranya : stasiun layang di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Stasiun bawah tanah berada di Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia. (Reporter: M. Julnis Firmansyah; Editor: Ali Anwar; Bahan : https://metro.tempo.co/read/1175020/jajal-mrt-jakarta-dubes-uni-eropa-lebih-modern-dibanding-eropa)-FatchurR *