(beritasatu.com)-MANADO; Kempar mendorong percepatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di kawasan Indonesia Timur (KIT), yakni Tanjung Selayar (Sulsel), Tanjung Pulisan Likupang (Sulut), dan Misool- Raja Ampat (Papua Barat).
“Kempar giat mempercepat KEK Pariwisata di daerah2, khususnya di KIT, karena dapat meningkatkan investasi di bidang pariwisata, menciptakan destinasi baru, membuka lapangan kerja” kata Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kemenpar, Henky Manurung, dalam focus on group discussion (FGD) Percepatan KEK Tanjung Pulisan Likupang di Hotel Peninsula, Manado (6/3/19).
Dukungan yang diberikan Kemenpar antara lain inisiasi dan pendampingan ke para pengusul KEK Pariwisata dengan dinas terkait di kabupaten dan provinsi, agar dapat memenuhi 17 dokumen yang disyaratkan bagi pengusul KEK.
Bentuk inisiasi oleh Kemenpar adalah FGD Percepatan Pengusulan KEK Pariwisata yang mempertemujan pengusul dengan dinas terkait. Contoh, dalam FGD Percepatan KEK Tanjung Pulisan Likupang, Kemenpar mendorong agar Pemprov Sulut dan Pemkab Minahasa Utara (Minut) saat mempercepat perizinan yang belum selesai.
Dari peninjauan Kemenpar pada 17 dokumen persyaratan yang harus dipenuhi pengusul KEK Tanjung Pulisan Likupang, 3 dokumen yang belum dipenuhi. Ketiga dokumen itu analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), izin lokasi atau penetapan lokasi dan bukti hak atas tanah, dan komitmen pemkab terkait pemberian insentif dan kemudahan.
Dokumen Amdal diproses pengusul KEK Tanjung Pulisan Likupang, misal Sintesa Group. Sedangkan izin lokasi atau penetapan lokasi dan bukti hak atas tanah, dan komitmen pemkab terkait pemberian insentif dan kemudahan menjadi tanggung jawab Pemkab Minut dan Pemprov Sulut.
“Kalau dilihat hanya tersisa tiga dokumen yang belum dipenuhi, dua diantaranya kewenangan pemkab, jadi kami harap ada dukungan yang sama dari pemda agar kedua dokumen ini bisa dipercepat,” kata Henky, dalam FGD tersebut.
Apresiasi
Head Office Sintesa Hotel, Paquita Widjaja, yang mewakili Sintesa Group, pengusul KEK Tanjung Pulisan Likupang, mengatakan mengapresiasi dukungan Kempar. Dukungan Pemprov Sulut dan Pemkab Minut penting mendorong percepatan KEK Tanjung Pulisan yang akan jadi KEK pertama di Prov Sulut dan akan jadi destinasi wisata baru selain Bunaken.
Menurutnya, inisiasi dan pendampingan yang diberikan Kempar membuat pihaknya dapat mempercepat pengurusan dokumen yang disyaratkan. Apalagi Kempar turut menginisiasi yang memudahkan kordinasi dengan Pemprov Sulut dan Pemkab Minut.
“Kempar bekerja cepat mendukung kami memproses perizinan KEK Tanjung Pulisan. Dulu tanah kami dibiarkan begitu karena kendala soal izin, tapi melalui program KEK Pariwisata, kami dapat bantuan dan kemudahan, termasuk berkordinasi dengan Pemprov dan Pemkab setempat,” ujar Paquita.
Dia harap KEK Tanjung Pulisan segera memenuhi syarat untuk diajukan ke Dewan KEK dan mendapat peraturan pemerintah (PP), sehingga dapat dikembangkan jadi destinasi wisata baru. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Minut, Allan Mingkit, mengatakan pihaknya mencoba mendukung mempercepat perizinan yang belum selesai.
“Khusus untuk komitmen pemkab terkait pemberian insentif dan kemudahan, kami megeluarkan surat pernyataan bahwa Pemkab Minut mendukung pemberian insentif dan kemudahan bagi KEK Pulisan Likupang. Suratnya bisa dibuat Dispar atau PTSP,” ujar Allan.
Bupati Minut, Vonny Anneke Panambunan, mendukung perizinan yang dapat mendorong pertumbuhan investasi dan pertumbuhan di wilayah Minut, lewat perizinan satu pintu.
“Sejak 2017 kita permudah IMB dan pengurusan satu pintu, sehingga tanda tangannya tidak lagi harus menunggu ibu bupati, tapi diserahkan ke Kadis Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Atap,” ujar Allan. (Jeanny Aipassa; EAS; Bahan dari : BeritaSatu.com Dan https://www.beritasatu.com/nasional/541485/kempar-dorong-percepatan-tiga-kek-di-intim)-FatchurR *