(indotelko.com)-SINGAPURA; Oracle memprediksi kurang dari 20% proyek yang fokus pada inovasi dapat berkembang. Oracle mensurvei pada ± 1.850 pengambil keputusan di wilayah Asia Pasifik untuk solusi cloud dan pasar perangkat lunak.
Juga meski ada hubungan jelas antara pertumbuhan dan inovasi, mayoritas perusahaan yang diwawancarai memiliki sedikit rencana proaktif berinovasi tiga tahun ke depan. “Asia telah memimpin inovasi secara luas, penelitian ini mengkonfirmasi akan ada gejolak inovasi besar,” kata Wakil Presiden Senior, Teknologi dan Sistem, Oracle APAC dan EMEA Andrew Sutherland.
Dalam ekonomi global yang kompetitif ini, perusahaan tidak dapat berpangku tangan. Mereka yang ambil risiko berkembang lebih pesat namun merasa memiliki sedikit harapan mengejar ketinggalan. Sebaliknya mereka perlu lihat dengan seksama hambatan itu dan secara aktif mengatasinya.
Dengan budaya efektif dan suportif, visi yang jelas dari para pemimpin, prioritas dan pendanaan proyek2 yang dipilih dan pendekatan baru seperti berkolaborasi, kegiatan di bidang ini lebih mungkin sukses. Memiliki inovasi bukan hanya memiliki ide belaka, tetapi mengenai eksekusi.
Beberapa penemuan dari survei ini:
• Dua pertiga dari peserta mengatakan 80% dari projek inovasi yang mereka miliki tidak berjalan.
• Lebih dari 1/3 keseluruhan perusahaan mengalami kesulitan akan terlalu banyaknya projek inovasi.
• 28% mengatakan adanya sikap untuk tidak ingin melakukan perubahan.
- Sepertiga dari peserta mengutip ada kesenjangan proses yang menghambat inovasi (26%), kesenjangan visi (27%) dan kesenjangan komitmen dari bisnis (23%) merupakan hal-hal utama tertundanya inovasi.
- Beberapa faktor utama yang menghambat hadirnya sebuah produk baru, layanan dan pengalaman kustomer untuk mencapai sebuah pasar adalah tidak adanya teknologi yang dapat mendukung eksekusi atau tim inovasi yang dipisahkan dari tim bisnis inti dan buruknya eksekusi.
- Namun, 86% perusahaan yang mengalami perkembangan baik, melakukan investasi untuk inovasi.
Kurang focus
Komitmen sumber daya yang berlebihan membuat perusahaan tidak mampu mewujudkan inisiatif inovasi mereka, dengan sepertiga mengakui kewalahan oleh terlalu banyaknya proyek.
Masalah ini jelas di perusahaan2 dengan pertumbuhan tinggi, dengan 41% melaporkan kelebihan inisiatif paralel. Memiliki tim inovasi yang terlalu terpisah dari bisnis inti juga diidentifikasi sebagai penghalang utama.
Kurangnya kepemimpinan
Kurangnya komitmen dari bisnis dalam hal dukungan kepemimpinan, investasi dan visi, ditambah dengan kurangnya kepemilikan yang jelas, terbukti menjadi hambatan utama bagi keberhasilan perusahaan dalam inovasi.
Keterlibatan Pelanggan
Organisasi bergerak menjauh dari faktor penentu keberhasilan tradisional yang mengukur keberhasilan produktivitas karyawan (52%) dan pendapatan (53%), dan makin mencari bidang2 seperti pengalaman pelanggan (57%) dan retensi (52%) sebagai indikasi utama laba atas investasi. (wn; Bahan dari : https://www.indotelko.com/read/1553999666/proyek-inovasi)-FatchurR *