(health.detik.com)-JAKARTA; Baru2 ini, kita bisa belajar dari masalah yang melibatkan DH, Mahasiswa S3 Technise Universiteit Delft di Belanda, yang di-sebut2 sebagai “Penerus Habibie” karena prestasinya di bidang aeronautika. DH mengaku berbohong atas prestasi2nya
Perilaku berbohong itu sesuatu yang muncul dari dorongan psikis seseorang. Disadari atau tidak, bohong banyak tipenya. Di antara terkait keinginan mendapat pengakuan lebih adalah megalomania. Diambil dari bahasa Yunani, yang berarti “obsesi besar”.
Dikutip dari Lifepersona (9/10/17), megalomania itu kondisi psikologis terkait munculnya obsesi atau khayalan dalam salah satu aspek pribadi, seperti kecerdasan, kekuatan fisik, keberuntungan, asal usul sosial, dan proyek besar yang tidak realistis.
Megalomania pertama diperkenalkan ke dunia psikologi dan psikiatri oleh Sigmund Freud. Ahli saraf asal Austria mengatakan Megalomania adalah bagian dari ciri gangguan mental ringan pada orang dewasa, yang dimanifestasikan dari akumulasi pengalaman di masa kanak2.
Di sisi lain, psikoanalisi Kleinian menafsirkan megalomania itu mekanisme pertahanan psikologis. Dengan cara ini, orang megalomania akan mengembangkan serangkaian pemikiran berlebih mengenai kapasitas pribadinya bertujuan menghindari depresi dari kondisi pribadi mereka sebenarnya.
Seberapa besar obsesi atau overestimasi terhadap kemampuannya yang disebut megalomania ini memiliki tingkat berbeda. Megalomania bisa disebut kelainan delusional jika khayalan atau klaim berlebih diungkapkan karena pikiran mereka terdistorsi dan sama sekali tidak realistis.
Ketika megalomania hanya bersifat ringan, itu mungkin bukan gangguan psikologis dan bisa didefinisikan sebagai ciri kepribadian atau atribut psikologis. Namun, obsesi orang dengan megalomania ini juga bisa dianggap sebagai gangguan mental jika mempengaruhi kehidupan orang tersebut.
Dengan demikian, megalomania itu kondisi psikologis yang terkait gangguan mental. Megalomania juga gejala psikologis, yang dapat dikaitkan 3 gangguan utama seperti gangguan kepribadian, gangguan delusional, dan gangguan bipolar.
Untuk menegakkan diagnosis ini, pemeriksaan perlu dilakuan oleh orang yang ahli dalam bidangnya. (fds; Erika Kurnia; Bahan dari : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3676467/berbohong-demi-mendapat-pengakuan-bisa-dilakukan-orang-dengan-megalomania)-FatchurR *