(news.detik.com)-JAKARTA; Dalam peringatan Hari Bumi pada 22/4/19, para fotografer di lembaga nonprofit mengangkat cerita yang gak pernah terungkap tentang perempuan Afrika yang mencari nafkah sambil menyelamatkan lingkungan.
Di Accra, Ghana, air dijual menggunakan saset yang sampahnya terserak di jalan2 kota itu. Ya Sule(45), mengumpulkan saset dari jalan2 sekitar 5 kantong tiap hari. Ia jual ke perusahaan daur ulang, sebagai mata pencaharian memberi makan anak-cucunya. Ia senang bisa berpartisipasi mengatasi masalah plastik di Accra.
Daur ulang saset ini digunakan untuk jas hujan dan produk lain oleh perusahaan daur ulang yang banyak bergerak di bidang sosial.
Biji2an untuk perubahan
Biji melon Egusi dikeringkan di Pelabuhan Harcourt, Nigeria.
Di Nigeria, perempuan biasanya memanen, memproses dan menjual biji2an yang dapat meningkatkan kualitas tanah serta memiliki manfaat gizi. Laporan PBB baru2 ini menunjukkan pengetahuan pertanian oleh perempuan yang bergerak di pertanian skala kecil, penting dalam meningkatkan keaneka ragaman hayati dan mencegah kekurangan pangan akibat perubahan iklim.
Dari manik2 ke konversi
Perempuan dari kawasan konservasi Maasai di Amboseli, Kenya membuat manik2 untuk perhiasan. Perempuan di kawasan ini dapat penghasilan dari penjualan manik2 guna membeli lampu, yang menerangi kawasan satwa liar pada malam hari dan mengurangi perburuan.
Dalam budaya Maasai, perempuan biasanya menjaga ternak dan juga berperan dalam mengawasi satwa liar. Perempuan dalam foto di atas tergabung dalam tim yang bekerja sama dengan badan pendanaan satwa liar, International Fund for Animal Welfare (IFAW).
(Sumber foto dari Our Shared Forest yang diterbitkan lembaga nonprofit Lensational; jbr/jbr; Bahan dari : BBC Magazine dan https://news.detik.com/bbc-world/d-4520837/hari-bumi-kisah-perempuan-afrika-cari-uang-sambil-selamatkan-lingkungan?tag_from=wpm_nhl_13&_ga=2.1996722.245003453.1555848336-623937103.1510206277)-FatchurR *
*** Melakukan sesuatu demi lingkungan berkelaanjutan, patut ditiru (FR)