P2Tel

Baca Alquran-Jalan Meraih Iman Dan Ilmu

(mediaindonesia.com)-SELAIN keutamaan menahan lapar dan hawa nafsu di bulan Ramadan, ada satu malam istimewa yang di-tunggu2, yakni Nuzululquran atau malam turunnya Alquran pertama ke dunia. Peristiwa itu terjadi pada 17 Ramadan.

 

Saat itu Nabi Muhammad SAW menerima kumpulan firman Allah sekaligus peraturan2 atau garis2 besar haluan Islam dalam rangka mencari rida Allah SWT, dari lauh mahfuzh ke Baitul Izzah di langit dunia.

 

“Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan2 mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil),” demikian bunyi surah Al Baqarah ayat 185.

 

Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Ustaz Yudi Latif menuturkan, turunnya Alquran menandai awal kenabian Nabi Muhammad SAW. Kata pertama yang diturunkan ‘iqra’, artinya ‘bacalah’ atau ‘dengungkan’, ‘proklamasikan’, dsb.

 

Karena itu, harusnya umat menghargai Alquran sebagaimana mereka hargai literasi baca tulis media lain. Itu karena awalnya manusia ialah inferior. Dengan baca tulis, mereka bisa jadi lebih tinggi derajatnya jika dibanding makhluk lain.

 

Itu seharusnya kita menghargai Alquran” katanya saat membawakan materi Menjadi Umat Terbaik dengan Alquran di Masjid Nursiah Daud Paloh, Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, (21/5). Alquran sebagai kitab suci agama Islam berisi pedoman dan petunjuk kehidupan seperti yang diperintahkan Allah SWT sehingga baca dan tulis ialah identitas keislaman.

 

Membaca Alquran, sama saja dengan mempelajari tanda2 Allah, alam, sejarah, dan unsur psikologi yang keseluruhannya itu membentuk ilmu pengetahuan. Hanya orang yang menguasai ilmu dan iman yang akan ditinggikan derajatnya.

 

“Keimanan jadi daya tahan terakhir dalam bersaing. Sekuat apa pun peradaban, seperti canggihnya teknologi, dan tatanan ekonomi tak bisa menandingi keimanan”. Kehebatan dari wahyu dan mukjizat Allah yang diturunkan pada Nabi SAW ini harusnya membuat umat, khususnya islam, untuk memiliki passion yang lebih besar untuk membaca dan mempelajari Alquran.

Terlebih pada Ramadan, umat Islam dijanjikan pahala berlipat jika beribadah, seperti memperbanyak baca Alquran, iktikaf, zikir, dan salat malam. Perlunya berlomba dalam kebajikan seperti tertulis dalam surah Al Baqarah ayat 148 itu harus dipahami pada kebaikan secara universal.

 

Keistimewaan

Dalam tafsirnya, Al Thabari mengungkapkan, malam turunnya kitab suci lebih baik dari 1.000 bulan. Itu diartikan semua amalan, puasa, dan salat malam yang dilakukan hamba pada malam Nuzululquran, lebih baik dari amalan yang dilakukannya selama 1.000 bulan.

 

Keistimewaan lain Nuzululquran, malam itu turun para Malaikat, termasuk Jibril, untuk mencatat takdir tahunan yang berhubungan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, dan buruk.

 

“Nuzululquran, malam penuh berkah dan ampunan segala dosa bagi orang yang menghidupi malamnya dengan ibadah” imbuhnya. (H-3; Penulis : Suryani Wandari Putri Pertiwi;  Bahan dari :  https://mediaindonesia.com/read/detail/237197-membaca-alquran-jalan-meraih-iman-dan-ilmu)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version