(lifestyle.okezone.com)-Berwisata kuliner di resto bawah laut masih digandrungi. Destinasi ini muncul beberapa tahun belakangan, namun belakangan wisata kuliner model ini masih terus jadi tren.
Tak heran bila resto bawah laut terus bermunculan. Yang terbaru restoran bawah laut pertama di Benua Eropa bernama Under. Setelah pembangunan selama 18 bulan, restoran ini baru dibuka di Desa Baly, dekat Lindesnes di pantai selatan Norwegia.
Dirancang Snohetta, firma arsitektur yang merancang Oslo Opera House dan National September 11 Museum di New York, restoran ini memiliki ruang untuk 40 tamu dan jendela observasi besar yang menawarkan pemandangan Samudra Atlantik Utara.
Dikutip Lonely Planet, pemesanan dibuka pada November-2018. Untuk minggu depan dan sesuai jadwal, hanya teman dan keluarga pemilik yang dapat mengunjungi. Pelanggan yang bayar pertama disambut pada bulan April-2019.
Berwisata kuliner di sini bukan hal mudah. Anda harus sabar, karena sekitar 7.000 orang telah pesan. Dan menurut situs web-nya hingga 12 September mendatang, tempat ini sudah full booked .
Mereka yang makan di sini akan disuguhi 18 menu yang disajikan maraton yang dibuat koki Nicolai Ellitsgaard, yang sebelumnya bekerja di resto Maltid di Kristiansand. Karena berada di alam laut, tak heran menu ikan menonjol, termasuk domba liar dan burung laut.
Untuk sayurannya, ada kangkung laut, jamur liar, dan beri santapan khas Skandinavia. Tiap tamu harus merogoh kocek lebih dari 200 poundsterling (Rp3,7 juta) per kepala, atau 330 poundsterling (Rp6,2 juta) jika Anda menginginkan minuman anggur.
Bangunan resto ini juga berdaya tarik besar. Dari luar tampak seperti wadah beton yang “dilemparkan” ke tempat dangkal. Dinding beton tebal resto sebagian terendam hingga 5 meter di bawah permukaan laut di Lindesnes di ujung paling selatan garis pantai Norwegia.
Tempat ini ada 3 tingkat, yakni pintu masuk dan ruang ganti, bar sampanye, dan resto utama. Pintu masuk memiliki informasi kehidupan laut setempat, bar sampanye ada di lantai bawah, area makannya ada di dasar laut. Jendela restoran seperti raksasa periskop yang keluar ke laut.
Cangkang beton bangunan akan jadi terumbu buatan dan alat ditambahkan ke luar. Memungkinkan peneliti mempelajari biologi kelautan dan perilaku ikan. Pada waktunya, pihak dapur berharap dapat memanen bahan2 dari dinding luar restoran.
Interiornya lebih bersifat Scandi, yakni minimalis dan banyak pakai kayu. “Under dirancang dengan pertimbangan sensitif untuk konteks geografis dan tetangga perairannya. Pada saatnya struktur itu akan jadi bagian dari lingkungan lautnya.
Kekasaran cangkang beton berfungsi terumbu buatan, menyambut limpet dan rumput laut untuk menghuninya. Dengan dinding beton tebal yang membentang di garis pantai terjal, struktur ini dibangun untuk menahan tekanan dan goncangan dari kondisi laut berbatu.
Seperti periskop cekung, jendela2 akrilik besar dari resto dengan pemandangan dasar laut saat ia berubah sepanjang musim dan berbagai kondisi cuaca,” sebut Snohetta, dikutip Telegraph.
Resto ini bukan hanya memberi kesempatan pengunjung membenamkan diri di Norwegia, juga sambil menikmati pengalaman wisata kuliner luar biasa. Selain di sini, ada pilihan lain bersantap di bawah laut di Eropa, yaitu Pearl di Brussels yang akan melayani pengunjung di kolam renang dalam.
Untuk memesannya, Anda harus bersertifikat kursus selam lebih dulu. Jika Anda tidak bisa menunggu hingga September untuk pengalaman bersantap di bawah air, ada opsi lain, yakni restoran bawah laut Ithaa di Pulau Conrad Rangali di Maladewa.
Resto ini dibuka sejak 2004. Anda bisa menikmati resto bawah laut 5,8 Undersea di Hurawalhi Island Resort. Lalu Restoran Subsix di Per Aquum Niyama Resort. Jangan lewatkan juga mencoba Nathan Outlaw di Al Mahara, di Burj Al Arab Dubai, yang memiliki akuarium besar. (hel; Bahan dari : Agregasi Koran Sindo dan https://lifestyle.okezone.com/read/2019/04/04/298/2039212/mengintip-indah-dan-mewahnya-restoran-bawah-laut-pertama-di-eropa)-FatchurR *