P2Tel

Bahaya Main Petasan Bagi Anak

(cnnindonesia.com)-Jakarta, Bermain Petasan hingga kembang api jadi tradisi masyarakat, termasuk anak2 saat menyambut hari besar seperti bulan Ramadan dan juga hari Lebaran. Namun, tak jarang petasan membawa petaka bagi yang memainkannya, khususnya anak2.

Petasan dan kembang api itu permainan berdaya ledak rendah. Jika digunakan dengan benar, petasan cenderung tidak berbahaya. Meski, psikolog anak, Kantiana Taslim menilai, petasan mesti dimainkan dalam batasan tertentu.

“Permainan petasan bisa dilakukan, selama didampingi orang dewasa, dilakukan di tempat aman, jauh dari keramaian, dan ada batasan usia tertentu, misal tidak untuk anak2 di bawah usia (7)” katanya pada CNNIndonesia.com. Anak usia di bawah (7) belum bisa berpikir operasional dan sulit memahami sebab-akibat yang timbul.

“Petasan sebaiknya dimainkan anak2 yang dapat diajak berpikir, berdiskusi, dan memahami konsekuensi dari suatu tindakan, sehingga mereka dapat memahami sungguh2 tentang benda yang mereka mainkan serta bahayanya,” ucap Kantiana psikolog di Personal Growth ini.

Orang dewasa harus menjelaskan proses permainan, yang boleh dilakukan, dan yang mesti dihindari anak2 saat main petasan. Aturan keselamatan harus dipertegas agar anak patuh. Saat main anak2 juga harus diawasi. Ini menghindari bahaya yang muncul karena petasan, pada anak dan orang di sekitarnya.

 

Bermain petasan dapat menimbulkan bahaya seperti trauma pada bunyi keras pada anak kecil. Selain itu, jika terjadi luka, main petasan dapat memunculkan rasa bersalah. “Belum perasaan bersalah ketika anak bercanda atau main dengan temannya dan melukainya karena petasan. Karena ketidaksengajaan atau karena anak belum paham dan belum dapat berpikir panjang” tutur Kantiana.

Selain petasan, Kantiana sarankan agar anak dapat mengisi Ramadan dan Idulfitri dengan aktivitas yang menyenangkan dan produktif. Pilihlah permainan mengasah ketekunan, kesabaran, melatih negosiasi, pengambilan keputusan, keterampilan sosial, dan meningkatkan pengetahuan anak. Misal, permainan scrabble, uno, monopoli, membaca buku, kesenian, dan olahraga.

Ajakan untuk berbagi juga dapat ditanamkan saat Ramadan dan Lebaran. Misalnya, orang tua bisa mengajak anak dengan kegiatan berbuka bersama anak-anak kurang mampu hingga menyisihkan barang yang masih bagus namun masih layak pakai. (ptj/asr; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190522143805-284-397407/bahaya-bermain-petasan-yang-mengintai-anak)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version