(inet.detik.com)-JAKARTA; Konten Hoax dan misinformasi tidak hanya ramai di Twitter dan FB. Instagram juga dipenuhi oleh konten2 serupa dan tak bertanggung jawab. Karena itu, Instagram memakai proses pengecek fakta yang sama dan digunakan oleh perusahaan induknya, FB.
Konten hoax tidak dihapus, tapi dikurangi visibilitasnya. “Pendekatan kami pada misinformasi sama dengan FB – ketika kita menemukan misinfo, daripada menghapusnya, kami kurangi distribusinya,” kata juru bicara Instagram, Stephanie Otway dikutip detikINET dari Engadget.
Mulai minggu ini, Instagram mengirimkan konten yang berpotensi mengandung hoax dan misinformasi ke pengecek fakta yang jadi mitra Facebook. Setelah itu pengecek fakta bisa memilih dan membuktikan konten itu hoax. Konten yang ditandai sebagai hoax tak muncul lagi di tab Explore dan di hasil pencarian tagar. Jika pengguna mengikuti akun yang memposting konten hoax itu tetap melihatnya di feed.
Otway mengatakan sistem ini sebenarnya telah direncanakan oleh Instagram sejak pemilu sela AS pada tahun 2018. Saat itu, Instagram telah bekerja sama dengan tim News Feed Integrity Facebook.
Ketika konten gambar yang mengandung hoax ditemukan di Facebook, sistem pengenal foto miliknya juga langsung mencari foto yang sama di Instagram.
Instagram disebut menambahkan pop-up yang akan muncul ketika pengguna mencari kata kunci yang terkait misinformasi, seperti konten anti-vaksin. Tapi, cara ini tidak cukup dan akan lebih baik jika ada label khusus yang menunjukkan konten tersebut mengandung hoax atau misinformasi. (vim/krs; Virgina Maulita Putri; Bahan dari : https://inet.detik.com/mobile-apps/d-4540394/begini-cara-instagram-periksa-konten-hoax)-FatchurR *