(lifestyle.okezone.com)-Dianggap lebih bersih serta mampu mengusir kuman di kulit membuat banyak orang pakai sabun antiseptik dan antibakteri untuk mandi. Tahukah Anda ada bahaya mengintai dari sabun antiseptik untuk mandi?
Sabun antiseptik dapat membuat bakteri kebal
Sabun antiseptik dan antibakteri meng-klaim mampu menghilangkan bakteri yang menempel. Ini bisa jadi benar. Tapi, penggunaan sabun antiseptik terlalu sering dapat membuat bakteri jadi kebal dan lebih sulit untuk dihilangkan.
Orang dengan keluhan penyakit kulit, seperti dermatitis atopik juga sebaiknya menghindari penggunaan sabun antiseptik untuk mandi. Sebab penggunaan sabun antiseptik cenderung mengiritasi sehingga membuat kulit semakin kering.
Bahaya penggunaan sabun antiseptik untuk mandi
Selain membuat bakteri kebal, juga ada bahaya2 lain pada kulit akibat pemakaian sabun antiseptik ini. Adanya kandungan triclosan di sabun antiseptik dan antibakteri membuat keduanya berbeda dari sabun biasa. Kandungan ini bisa menimbulkan masalah pada kulit. Beberapa efek samping pada kulit Anda, antara lain:
1-Kulit jadi kering dan kasar
Salah satu bahaya untuk kulit ketika pakai sabun antiseptik saat mandi, membuatnya jadi kering dan kasar. Hal ini karena kandungan triclosan mengurangi minyak pada kulit, sehingga kulit terasa kasar, gatal, dan terlihat memerah.
2-Meningkatkan risiko alergi
Selain kering, bahaya lain sabun antiseptik pada kulit ketika dipakai untuk mandi secara rutin adalah menimbulkan alergi. Senyawa triclosan lagi-lagi menjadi tersangkanya karena diduga memiliki efek samping pada sistem kekebalan manusia.
Jika triclosan bertemu dengan bakteri, akan terjadi mutasi dan dapat menghambat sistem imun dalam memerangi bakteri. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan akan ada reaksi alergi yang ditimbulkan ketika Anda sering menggunakan sabun antibakteri untuk mandi.
3-Dapat meningkatkan Hormon
Salah satu efek samping sabun antiseptik adalah terjadinya perubahan hormon. Penelitian tahun 2010 mengungkap ada peningkatan produksi testosteron pada tubuh terhadap paparan triclosan.
Ini diperlihatkan dari percobaan dengan hewan yang diberi senyawa triclosan. Hewan itu mengalami ketidakseimbangan hormon testosteron.
Namun masih perlu penelitian2 lain untuk mengetahui bahaya dari antiseptik pada kulit ketika digunakan untuk mandi secara rutin. Apakah berdampak buruk hingga membahayakan nyawa atau tidak.
Sabun biasa lebih baik untuk berbagai jenis kulit
Menurut Food and Drugs Administration U.S, belum ada data yang cukup untuk menunjukkan bahwa sabun antiseptik lebih baik dalam mencegah penyakit dibandingkan sabun biasa.
Itu sebabnya, memilih sabun biasa dengan air ketika mandi dan cuci tangan jadi pilihan bijak agar Anda terhindar dari bahaya sabun antiseptik yang merusak kulit. Supaya tak salah pilih dan menimbulkan masalah kulit, ada hal2 yang perlu Anda perhatikan ketika memilih sabun untuk mandi, di antaranya:
– Memilih sabun yang tidak mengandung alkohol dan antibakteri. Keduanya berpotensi untuk membuat kulit Anda menjadi lebih kering, mudah gatal, dan terlalu kencang.
– Gunakan sabun yang lembut atau shower gel yang mengandung minyak atau lemak tambahan.
– Jangan lupa untuk melihat apakah ada tulisan melembapkan, hypoallergenic, atau dibuat untuk kulit sensitif sebagai alternatif pilihan sesuai jenis kulit.
Kebanyakan orang mengganggap sabun antibakteri dan antiseptik bisa membunuh kuman bila dipakai rutin. Faktanya, sabun antiseptik bisa bahaya bagi kondisi kulit Anda. Jadi, pilihlah sabun biasa. Jika belum yakin, berkonsultasilah dengan dokter menentukan sabun yang tepat untuk jenis kulit Anda.
(hel; Bahan dari : Agregasi Hellosehat.com dan https://lifestyle.okezone.com/read/2019/07/07/481/2075580/awas-ternyata-mandi-memakai-sabun-antiseptik-bisa-merusak-kulit?page=1)-FatchurR *