(1health.id)- Umumnya Anda butuh pemeriksaan darah di laboratorium untuk penunjang menegakkan diagnosis. Ketika selesai pemeriksaan, Anda akan dapat lembaran hasil Lab yang berisi kondisi kesehatan Anda. Namun, ada kalanya orang tidak mengerti cara untuk membaca hasil lab ini.
Berikut ini panduan cara membaca hasil laboratorium yang dapat membantu Anda.
Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin itu molekul dalam sel darah merah. Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen. Kualitas darah ditentukan kadar Hemoglobin. Normalnya, Hemoglobin pada wanita 12-14 g/dl dan pria 13-16 g/dl. Ketika Hb lebih rendah dari angka ini, berarti ada gangguan seperti anemia atau kelainan ginjal. Hb yang tinggi bisa mengindikasikan dehidrasi, penyakit paru menahun atau gagal jantung kongestif.
Hematokrit (HMT)
Hematokrit menunjukkan tingkat kekentalan darah. Pada pria presentase HMT pada angka 40-48%. Wanita 37-43%. Semakin tinggi persentase HMT berarti konsentrasi darah makin kental. Peningkatan presentase HMT terjadi karena dehidrasi, eklamsia atau efek setelah pembedahan. HMT bisa menurun saat mengalami perdarahan luar, gagal ginjal kronik, malnutrisi, atau kekurangan vit-B dan C.
Leukosit
Leukosit ini sel darah putih yang berfungsi membantu tubuh melawan penyakit2 infeksi, bagian dari sistem kekebalan tubuh. Normalnya jumlah leukosit antara 5-10 ribu/ml. Leukosit tinggi menunjukkan infeksi di tubuh, seperti pneumonia, meningitis, atau radang usus buntu. Namun, jumlahnya menjadi lebih sedikit ketika seseorang menderita malaria, atau infeksi virus.
Trombosit
Trombosit itu sel darah berfungsi menghentikan perdarahan dengan membentuk gumpalan. Normalnya, angka trombosit 150-400 ribu/ml. Penurunan trombosit sampai di bawah 100 ribu bisa menyebabkan perdarahan dan hambatan pembekuan darah. Hal ini terjadi pada pasien demam berdarah.
Eritrosit
Eritrosit atau sel darah merah merupakan sel darah dengan jumlah paling banyak dan berfungsi untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Jumlah normalnya adalah 4,5 – 5,5 juta per mililiter.
Laju Endap Darah (LED)
LED itu kecepatan endap eritrosit yang menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrosit dan plasma. LED digunakan memantau efek terapi dan perjalanan penyakit kronis. LED akan meningkat bila terjadi infeksi akut lokal, trauma, kehamilan trimester 2 dan 3, operasi dan luka bakar. LED akan menurun saat terjadi anemia, gagal jantung, atau kekurangan faktor pembekuan.
(Article By Rianti Fajar; Bahan dari : https://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/panduan-membaca-hasil-pemeriksaan-darah-di-laboratorium.html)-FatchurR *