(pengusahamuslim.com)-Cina dikenal sebagai negara super power masa depan dalam perekonomian. Cina di posisi ke-2 dilihat dari nilai Gross domestic product setelah Amerika Serikat. Cina juga negara dengan jumlah ekspor terbesar di dunia.
Orang Cina dikenal sebagai orang yang pandai berbisnis dan berdagang. Hampir semua lini industri mereka masuki dan banyak yang pegang peran2 penting. Jarang sekali kita temukan orang Cina di negeri kita menjadi ‘jongos’, kebanyakan mereka jadi bos walau kecil-kecilan. Apa rahasia mereka?
Tentang rahasia kemahiran bisnis Cina, maka saya gak banyak tahu. Tapi saya ingin sharing pengalaman berkunjung dan bekerja di negeri tirai bambu. Perusahaan IT tempat saya bekerja dipercayai menangani proyek IT oleh Petrochina. Saya dan tim ke kota Xi’an, propinsi Shaanxi. Di proyek saya rasakan suasana bekerja yang berbeda dengan di tanah air, selain perbedaan cuaca juga yang mencolok.
Di-hari2 pertama kerja, saya kikuk menyesuaikan diri. Pasalnya pukul 07.30 saya dan tim dijemput oleh jemputan khusus dari kantor. Pukul 07.30 di sana seperti pukul 07.30 di Jakarta. Saat itu gelap, langit hitam ediksit ke-putih2an. Wajar karena shalat subuh pukul 06.30. Cina menerapkan sistem satu zona waktu, jadi di sebagian ada ketidak-sesuaian antara jam biologis dan jam matahari.
Perjalanan dari hotel ke kantor butuh 30 menit. Saya dan tim sampai di kantor Petrochina pukul 8 dan masih agak gelap, belum terlihat matahari. And guess what, pegawai kantor mulai bekerja ketika itu walau belum kumpul semua.
Pukul 12.00, istirahat, mayoritas pegawai keluar untuk makan dan kembali pukul 13.00. Ada yang di ruang rapat dan ada juga yang tidur siang di meja kerjanya. Saya dan tim memilih tinggal di kantor karena belum tahu warung makanan halal di sekitar kantor. Terpaksa, nyeduh mi instan dari tanah air. Hingga pukul 16.00, bagi saya dan tim, ini waktunya pulang.
Namun supervisor dan pegawai2 tidak ada tanda2 menyudahi pekerjaannya. Kami lelah dan lapar juga merasa berhak pulang dan galau, karena belum ada info jemputan pulang dan pegawai lain asyik kerja. Walau sungkan saya tanya ke supervisor yang orang Prancis. Ternyata jemputan pulang dijadwalkan pukul 17.30. Ternyata 90 menit lagi. Saya kembali bekerja sambil galau menunggu pukul 17.30.
Hingga 17.30 waktu pulang, saya sungkan, karena rata2 pegawai lain asyik bekerja. Orang Indonesia jam segini santai di rumah, pikir saya. Kami pulang karena khawatir supir jemputan kelamaan menunggu. Tapi pernah juga kami kerja agak berat sampai pulang agak telat, pukul 18.00 lebih.
Ternyata pukul segitu rata2 pegawai mulai pulang, langit gelap. Datang ketika gelap, pulang ketika gelap. Jadi, kalau kita hitung, mereka bekerja sejak 08.00 hingga 18.00, minimal 10 jam sehari. Di Indonesia ini sudah kadar workaholic.
Ya, itu hal paling saya rasakan dari orang2 Cina selama saya bekerja di sana, yaitu etos kerjanya tinggi. Mereka juga bekerja serius, dan tidak ber-malasan2. Ini satu dari sekian hal yang jadi resep suksesnya Cina jadi negara adidaya yang menyaingi negara2 Eropa dan AS.
Bagi umat Islam, etos kerja dan produktifitas yang tinggi serta anjuran mengotimalkan waktu sebaik mungkin, sering ditekankan oleh Allah dan Rasul SAW. Bahkan produktifitas bagi seorang Muslim bukan hanya sekedar mencari dunia semata, bahkan ketika waktu dan energi dicurahkan untuk meraih akhirat itu terhitung produktif. (Ditulis oleh Yulian Purnama, S.Kom)
Ket.
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_GDP_(nominal) [2] http://en.wikipedia.org/wiki/Economy_of_China
(PengusahaMuslim.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Indonesia; Bahan dari : https://pengusahamuslim.com/3715-etos-kerja-orang-cina-1894.html)-FatchurR *