TELKOMGrup dan SEKAR

Dengan Fitur Ini LinkAja Makin Percaya Diri

(indotelko.com)-JAKARTA; Persaingan layanan uang elektronik (e-money) kian panas dengan diluncurkannya LinkAja pada Minggu, (30/6). Jika selama ini posisi 3 besar di pasar e-money dikuasai GOPAY, OVO, dan T-Cash.

 

Seiring kehadiran LinkAja, penggabungan T-Cash dengan sejumlah e-Money milik bank pelat merah seperti Mandiri, BTN, BNI, BRI dan dukungan jaringan ritel dari Pertamina dan Telkomsel, menjadikan peta persaingan berubah.

 

“Positioning LinkAja itu beda dengan GOPAY, OVO atau Dana. Itu dari fitur dan use case yang ditawarkan” ungkap CEO LinkAja Danu Wicaksana. Menurut Danu, GOPAY dan OVO banyak bermain di layanan ride sharing, pengiriman makanan, e-commerce, atau retail merchants. Sedang LinkAja bermain di small denom air time, public transport, pembelian BBM dan elpiji, hingga retail merchants.

 

LinkAja, ditargetkan punya 44 juta pengguna hingga akhir 2019. Angka ini 2x lipat dari pengguna LinkAja saat ini yang 22 juta pengguna. Kini rata2 nilai transaksi LinkAja  Rp1 miliar per hari. “Segmen food and beverage porsinya sedikit sekali di kami, cuma 15%. Yang besar dari payment point online bank untuk pembelian pulsa, data, token listrik, dan BBM”.

 

Pembeda lain LinkAja dengan kompetitor adalah mampu berada di pelosok desa sehingga tidak akan terkonsentrasi di pusat kota saja. LinkAja juga memperluas jangkauan masuk ke bisnis remitansi. Dengan LinkAja, pekerja migran Indonesia di luar negeri dapat bertransaksi melalui platform LinkAja.

 

Beberapa negara yang jadi bidikan pasar bisnis remitansi LinkAja, yaitu Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Hong Kong. “Jadi, kami ini bukan hanya e-Money. Kita ini super e-Money” selorohnya.

 

Andalan 

Chief Marketing Officer (CMO) LinkAja Edward Kilian Suwignyo mengungkapkan 2 fitur jadi andalan dari LinkAja dan tak bisa diimbangi pesaingnya yakni tarik tunai di ATM tanpa kartu dan pembayaran akses tol dengan RFID. “LinkAja bisa tarik tunai di ATM tanpa kartu. Ini menarik,” kata Pria yang disapa Kiki itu.

 

Fitur lain : Stiker Radio Frequency Identification (RFID) untuk masuk jalan tol, dengan kecepatan 30 Km/jam bisa akses ke jalan bebas hambatan. “Sedang trial di 20 titik di tol Jakarta, targetnya akhir-2019 ada di 200 titik untuk Jakarta. Kalau di Tol Bali Mandara sudah jalan,” katanya.

 

Dalam pembayaran tol ini, skemanya pengguna harus mengunduh aplikasi Flow, setelah itu LinkAja sebagai source of fund untuk aplikasi itu. “Kedepan kita mau pairing antara nomor stiker RFID dan flow, jadi cukup di LinkAja semua masuk tol tanpa harus tunggu buka gerbang. Ini jadi killing feature,” katanya. (id; Bahan dari  : https://www.indotelko.com/read/1562312049/linkaja-gopay)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close