Petani Padi Hasilkan Triliunan Rupiah Dari Lendir Siput
(cnnindonesia.com)- Jakarta, Petani di Thailand berhasil meraup pundi2 uang dari lender siput2. Bahkan usaha peternakan siput meraih penghasilan $314 juta (Rp4,4 triliun). Sebelumnya, petani padi di sana membenci kawanan siput yang kerap memakan tunas tanaman dan hasil panen.
Termasuk Phatinisiri Thangkeaw dulu menganggap siput itu hama. Kini petani padi itu fokus ke ternak siput. “Para petani dulu membuangnya ke jalanan dan ke sungai. Tapi kini mereka menjualnya ke saya untuk mendapat uang tambahan,” kata Phatinisiri kepada AFP.
Memiliki 1000 siput ternak, Phatinisiri menghasilkan uang $320 – $650 (Rp4,4 juta – Rp9,1 juta) tiap bulannya. Phatinisiri mengatakan 2 tahun lalu dia yang pertama beternak lendir siput di daerahnya. Saat itu, para warga dapat dengan mudah memberi siput dengan Cuma2 kepada Phatinisiri.
“Kini saya beli siput-siput sekitar 25 – 30 baht (Rp14 ribu)/Kg. Tapi kini banyak orang beternak siput, sehingga persaingannya tinggi,” kata wanita yang juga berprofesi sebagai guru. Peternakan milik Phatinisiri kini jadi satu di antara 80 lahan peternakan lain di provinsi Nakhon Nayok, berjarak2 jam dari ibu kota Bangkok, yang ikut menternak siput.
Menurut penelitian Coherent Market Insights, usaha peternakan siput mampu meraih penghasilan sekitar $314 juta (Rp4,4 triliun) dengan menjual lendir siput yang digunakan sebagai bahan kosmetik serta alternatif kecantikan.
Lendir siput kaya kadungan kolagen yang menurut perusahaan2 kecantikan lebih berharga dari emas. Lendir itu diproduksi dari kelenjar siput yang diperah dengan meneteskan air di atasnya pakai pipa kecil. Lendir perahan itu dijual ke perusahaan kosmetik Thailand, Aden International, yang rutin mengekspor produknya ke Korea dan AS.
Aden satu2nya produsen lender siput di Thailand yang mulai usaha sejak-2016. Menurut sang pendiri, Kitpong Puttarathuvanun, Aden sebagai solusi bisnis cerdas mengatasi serangan siput di provinsi Nakhon Nayok. Kitpong telah menjual serum kecantikan kulit dengan merek Acha dan memasok bedak tabur bagi sejumlah perusahaan kosmetik Korea dan AS.
Setiap satu kilogram bedak yang diproduksi, Kitpong mematok harga 1,8 juta baht atau Rp 815 juta. Harga itu lebih tinggi dari emas yang per kilogramnya bernilai $46,300 (Rp649 juta).
“Kami temukan lendir yang kami produksi berkualitas karena siput2 itu mengkonsumsi segalanya, termasuk sayuran, biji-bijian dan jamur, menghasilkan kualitas lendir bagus,” ujar Kitpong kepada AFP. Kata dia, lendir siput juga untuk menyembuhkan kulit terbakar dan luka.
Informasi kandungan baik dari lendir siput dibenarkan dokter Somkamol Manchun penanggung jawab proses pemurnian. Lendir siput mengandung kolagen dan elastin yang “dapat membuat kulit kencang dengan sedikit kerutan.” “Itu (lendir siput) memicu sel-sel kulit dan menyembuhkan kulit” katanya.
Hingga kini, belum ada penelitian ilmiah yang dilakukan terkait kualitas kuratif dari serum dan lendir siput. Namun, peternak siput di lahan Phatinisiri sudah merasakan permintaan pasar yang semakin meningkat. (ajw/dea; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190724105213-106-415006/petani-padi-bisa-hasilkan-triliunan-rupiah-dari-lendir-siput)-FatchurR *