(health.detik.com)- Banyak orang dibuat penasaran dengan tanaman Bajakah yang katanya dapat menyembuhkan Kanker Payudara. Segala tentang Bajakah jadi buah bibir hangat diperbincangkan. Tapi ada tanaman2 ‘obat’ kanker yang lebih dulu diteliti Kemenkes.
Melalui Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja), Balitbangkes telah meneliti pada 405 etnis di 34 provinsi di Indonesia tahun 2012, 2015 dan 2017. Ristoja telah berhasil mengidentifikasi 2.848 spesies tumbuhan obat dan 32.014 ramuan. Berikut tumbuhan2 untuk pengobatan kanker atau tumor yang telah diteliti Ristoja dari tahun ke tahun:
1-Tahun 2012; Ristoja menginventarisasi 506 ramuan jamu untuk pengobatan tumor/kanker. Contoh tumbuhan Malapari di Bengkulu, dan Alang2 di Sulteng, dan Samama di Maluku Utara.
2-Tahun 2015; Ristoja juga dapat informasi tumbuhan obat ramuan untuk tumor atau kanker yaitu :
– Kunyit atau kunir (Curcuma longa L.)
– Sirsak (Annona muricata L.)
– Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
– Sirih (Piper betle L.)
– Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
– Benalu Kopi (Scurrula ferruginea (Jack) Danser)
– Temulawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.)
– Benalu teh (Scurrula atropurpurea (Blume) Danser.)
3-Tahun 2017; Ristoja juga menemukan tumbuhan obat yang berpotensi mengatasi kanker. Tercatat ada 223 ramuan kanker terdiri atas 244 tumbuhan obat. Sepuluh jenis tumbuhan obat yang paling banyak dimanfaatkan untuk pengobatan tumor atau kanker temuan Ristoja 2017 yaitu:
– Kunyit (Curcuma longa L.,)
– Sirsak (Annona muricata L.,)
– Jahe (Zingiber officinale Roscoe)
– Pinang (Areca catechu L.)
– Bawang merah (Allium cepa L.)
– Bawang putih (Allium sativum L.)
– Sangkareho (Callicarpa longifolia Lam.)
– Putri malu (Mimosa pudica L.)
– Pulai (Alstonia scholaris (L.) R. Br.)
– Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.)
4-Tahun 2018; dilakukan skrining in-vitro pada tanaman obat dan formula jamu yang dimanfaatkan untuk tumor dan antikanker. Hasil pengujian pada sel2 kanker (sel kanker payudara, sel kanker kolon, dan sel kanker serviks) diketahui ada tanaman2 berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antikanker yaitu:
– Sembung rambat (Mikania micrantha Kunth)
– Leucas lavandulifolia Sm.
– Sangkarebo (Callicarpa longifolia Lam.)
– Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)
– Tetracera scandens (L.) Merr.
– Akar batu/aikabasa (Cucurbitaceae).
Yuli Widiyastuti, Peneliti di Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, menjelaskan sama seperti bajakah, terdapat akar tanaman menjalar yang telah digunakan secara turun temurun untuk mengatasi kanker yaitu Aikabasa.
“Aikabasa digunakan salah satu suku di NTT untuk mengatasi tumor atau kanker. Namun sampai saat ini belum berhasil diidentifikasi sampai level spesies,” kata Yuli dalam rilis Kementrian Kesehatan RI.
(up/up; Michelle Natasya; Bahan dari : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4667663/sebelum-bajakah-viral-tanaman-ini-lebih-dulu-diteliti-jadi-obat-kanker)-FatchurR *