(beritasatu.com)-JAKARTA; Sebuah data mencatat, prevalensi mata kering di dunia sekitar 20% – 50%. Kondisi ini menunjukkan, mata kering itu permasalahan kesehatan yang tumbuh signifikan di dunia.
Mata kering disebabkan faktor2 pendorong seperti degeneratif, ketidakstabilan hormon dan obat obatan. Gaya hidup seperti menatap layar gawai dalam waktu lama dapat meningkatkan resiko mata kering. Permasalahan mata kering jadi dekat dengan masyarakat karena rata-rata masyarakat Indonesia mengakses internet menggunakan perangkat elektroniknya 8 jam 36 menit per hari.
Dr Nina Asrini Noor SpM menjelaskan, masalah penglihatan yang tidak terkoreksi (misalnya mata kering) dapat mengurangi produktivitas hingga 29%. Pada kondisi tertentu, permasalahan mata kering yang diabaikan dapat menurunkan kualitas pada hidup.
Menurutnya, mata kering itu kondisi hilangnya keseimbangan komponen air mata yang ditandai dengan berbagai gejala, mulai dari air mata menjadi tidak stabil, peningkatan kekentalan air mata, hingga kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.
“Aktivitas dengan atensi visual atau fokus tinggi dalam durasi waktu lama, seperti menatap monitor atau gawai, dapat menjadi faktor penyebab mata lelah dan kering,” ungkapnya di sela acara Buka Mata Buka Insto di Jakarta, Rabu (11/9).
Hal itu terjadi karena saat sedang fokus, frekuensi berkedip berkurang, sehingga mata terasa seperti mengganjal, mudah merah berulang, berair, terasa kering, sensasi berpasir, ada kotoran mata, terasa lengket, rasa gatal yang memicu untuk mengucek mata.
“Membaca buku dan mengemudikan kendaraan juga termasuk kegiatan dengan atensi visual tinggi, yang juga dapat menimbulkan mata lelah atau kering,” paparnya.
Figur publik yang dikenal sebagai penulis, pemain film serta content creator, Raditya Dika bercerita pengalaman permasalahan mata kering yang dialaminya. Terlebih keseharian ia menghabiskan sekitar 12 jam untuk menatap layar gawai, baik smartphone maupun laptop, akibatnya mata terasa perih.
“Belakangan saya baru tahu bahwa bukan menggunakan gawai dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kondisi mata kering. Ternyata karena saya lupa berkedip,” jelasnya.
Salah satu perawatan mata adaalah Insto senantiasa ingin mendorong kesadaran masyarakat untuk menjalani gaya hidup lebih sehat. Komitmen ini diwujudkan melalui kampanye Buka Mata Buka Insto, sebuah inisiasi bertujuan mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai permasalahan mata kering.
“Meski dianggap sepele karena hanya menimbulkan perasaan tak nyaman, masalah mata kering yang tidak ditangani dengan baik dapat mengurangi produktivitas”. (Indah Handayani/FER; Bahan dari : Investor Daily dan
https://www.beritasatu.com/kesehatan/574541/kenali-gejala-mata-kering-akibat-gawai)-FatchurR *