Sahabat kita H. Suhada Anggota Cabang Bandung Selatan hari Rabu tanggal 4/9/19 telah pulang ke rumahnya setelah beberapa hari dirawat di RS Immanuel karena Asma. Mohon do’a nya, semoga beliau dipulihkan kesehatannya dan dapat berkumpul kembali bersama kita. Aamiin.
Untuk diketahui agar kita terhindar / tidak makin parah dari penyakit itu, marilah ikuti sajian ini :
(alodokter.com)- Asma jenis penyakit jangka panjang/kronis pada saluran pernapasan, ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas dan sesak atau sulit bernapas. Penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti : Nyeri dada, batuk, dan mengi. Asma bisa diderita golongan usia.
Penyebab pasti asma belum diketahui jelas, namun ada hal2 yang memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, atau terpapar zat kimia. Bagi yang berpenyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibanding orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini.
Ketika paru2 teriritasi pemicu di atas, maka otot2 saluran pernapasan penderita asma jadi kaku dan membuat saluran itu menyempit. Juga ada peningkatan produksi dahak sehingga bernapas makin sulit dilakukan.
Diagnosis asma
Jika terdiagnosis mengidap asma saat kanak2, gejalanya bisa menghilang saat dia remaja dan muncul kembali kwtika usianya lebih dewasa. Kalau gejalanya tingkat menengah atau berat saat kanak2, gejalanya cenderung tetap ada. Asma bisa muncul dan tidak selalu berawal dari masa kanak2.
Pengobatan asma
Dua tujuan pengobatan penyakit ini : Meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh. Untuk itu, perlu rencana pengobatan dari dokter disesuaikan kondisi pasien. Pengobatan meliputi cara mengenali dan menangani gejala yang memburuk, serta obat-obatan apa yang harus digunakan.
Penting bagi pasien mengenali hal2 yang memicu asma, agar dapat menghindarinya. Jika gejala asma muncul, obat yang umum direkomendasikan adalah inhaler pereda. Jika serangan asma dengan gejala terus memburuk meski sudah ditangani dengan inhaler atau obat-obatan lain, maka penderita harus segera ditangani di RS.
Meski jarang terjadi, asma bisa membahayakan nyawa. Bagi penderita kronis, peradangan pada saluran napas yang sudah berlangsung lama dan berulang-ulang bisa menyebabkan penyempitan permanen.
Komplikasi asma
Berikut ini adalah dampak akibat penyakit asma yang bisa saja terjadi:
- Masalah psikologis (cemas, stres, atau depresi).
- Menurunnya performa di sekolah atau di pekerjaan.
- Tubuh sering terasa lelah.
- Gangguan pertumbuhan dan pubertas pada anak-anak.
- Status asmatikus (kondisi asma parah yang tidak respon dengan terapi normal).
- Gagal pernapasan.
- Kerusakan pada sebagian atau seluruh paru-paru.
Mengendalikan penyakit asma
Jika Anda kebetulan mengidap asma atau hidup dengan asma sejak lama, jangan cemas dengan kondisi ini karena asma merupakan penyakit yang masih dapat dikendalikan asalkan Anda:
- Mengenali dan hindari pemicu asma.
- Mengikuti rencana penanganan asma yang dibuat bersama dokter.
- Mengenali serangan asma dan melakukan langkah pengobatan yang tepat.
- Menggunakan obat-obatan asma yang disarankan oleh dokter secara teratur.
- Memonitor kondisi saluran napas Anda.
Jika penggunaan inhaler pereda asma reaksi cepat meningkat, konsultasikan ke dokter agar rencana penanganan asma Anda disesuaikan kembali. Selain itu, disarankan untuk di Vaksinasi influenza dan pneumonia secara teratur untuk mencegah memburuknya penyakit asma karena kedua penyakit itu.
(Berita dikirim oleh H. Djuhana; Artikel ditinjau oleh: dr. Marianti Bahan dari : https://www.alodokter.com/asma)-FatchurR