(health.detik.com)-JAKARTA; Orang tua harus tegas dan memikirkan dampak jangka panjang sebelum memberikan anak akses pada ponsel. Penggunaan berlebihan bisa memicu berbagai masalah kesehatan baik fisik maupun mental.
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua Jabar menerima ratusan pasien anak yang mengalami kecanduan Gadget. Sub spesialis kesehatan jiwa anak dan remaja, dr Lina Budiyanti mengatakan dalam sebulan mereka bisa menangani 11-12 anak usia 7-15 tahun dan jumlahnya bertambah setiap tahun.
“Pasien yang kecanduan bermain game itu, lebih mementingkan game-nya dari pada melakukan hal postif lainnya. Kalau anak-anak kan harusnya belajar tapi itu diabaikan,” ujarnya kepada detik.com.
Beberapa pasien anak mengatakan bisa main game lebih dari 6 jam/hari. Jika tidak main game, mereka akan cemas. “Cemas itu karena tak bermain game atau game yang membuatnya cemas, seperti lingkaran setan,” tambahnya.
Beberapa waktu lalu, WHO resmi memasukkan kecanduan game atau gaming disorder dalam klasifikasi gangguan mental. Kecanduan game sendiri masuk ke dalam daftar disorders due to addictive behavior, atau penyakit yang disebabkan oleh kecanduan.
Gaming disorder itu pola perilaku bermain game terus menerus atau berulang sehingga seseorang kehilangan kendali atas perilaku bermainnya. Orang yang sudah kecanduan akan lebih mempriotaskan game daripada aktivitas atau kewajibannya meski ada konsekuensi negatif seperti gangguan pada tubuh, hubungan keluarga, kehidupan sosial, dan pekerjaan.
(kna/fds; Khadijah Nur Azizah; Bahan dari : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4748130/soal-anak-masuk-rsj-akibat-ponsel-who-sebut-kecanduan-game-gangguan-mental)-FatchurR *