P2Tel

Senam Prolanis di Buah Batu 24-10-19(4/4) Dan Asupan Gizi seimbang

Sajian ini adalah seri terakhir lanjutan dari Health Talk yang disampaikan oleh mBak Desi di acara senam Prolanis tanggal 24-10-19. Selain topiknya yaitu tentang Gizi seimbang khususnya bagi peserta Prolanis yang umumnya berumur diatas 55 tahun.

 

Disamping itu Health Talk ini dilengkapi contoh asupan makanan : Karbohidrat (Nasi, mie, jagung dan roti), Sayuran (termasuk lalap), protein (dicontohkan tempe rebus) dan bonus Salad bagi peserta. Berikut sharing yang disampaikan oleh mBak Desi dari Yakes, monggo :

 

Dalam kesempatan itu mBak Desi bahwa kalau porsi makan sehari remaja sekitar 2000-2500 Kcal; Maka Lansia seperti peserta senam Prolanis ini disarankan cukup 1.500 Kcal. Dan dianjurkan isi pring kita cukup a 300 Kcal tiga kali makan. Sedangkan yang 600 Kcal lagi umumnya dipakaai untuk cadangan cemilan.

 

Pagi itu sepiring, dicontohkan 5 sendok (makan) nasi, setara dengan sebungkis mie, atau setangkup roti dan atau separuh jagung ukuran agak besar. Asupan setara dengan kira kira 175 Kcal. Ditambah dengan sayuran dan sepotong tempe rebus (bukan digoreng)

 

Lebih lengkapnya : Pedoman makan sehari-hari memenuhi gizi seimbang berkonsep Isi Piringku terdiri dari 50% buah dan sayur, 50% sisanya karbohidrat dan protein. Dengan demikian, peserta Yakes Telkom dan masyarakat diharapkan dapat membatasi konsumsi karbohidrat,  lebih banyak mengonsumsi serat dan vitamin, agar risiko masalah Diabetes dan obesitas berkurang.

 

Isi Piringku juga menekankan pentingnya membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Jumlah takaran gula paling banyak dalam sehari 4 sendok makan, garam satu sendok teh, dan lemak atau penggunaan minyak goreng maksimal lima sendok makan. Berikut saya cuplik dari sumber berbeda :

 

(hellosehat.com)- Mengapa harus mengatur makan Lansia dan peserta senam Prolanis?

Mengatur porsi makan lansia penting dilakukan untuk mendukung kesehatan tubuh. Banyak lansia yang mengalami tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, juga diabetes. Penyakit ini bisa dikontrol atau dicegah dengan menjaga pola makan sehat dan olahraga teratur.

 

Banyak lansia kelebihan berat badan. Hal ini memengaruhi kemampuannya bergerak dan meningkatkan risiko penyakit Osteoporosis dan osteoarthritis. Karena itu, lansia harus mengontrol porsi makannya agar tidak berlebihan, agar bisa mempertahankan berat badan bukan menambah berat badan.

 

Kebutuhan kalori untuk Lansia

Kebutuhan kalori memengaruhi porsi makan seseorang. Tampaknya, kebutuhan kalori lansia mengalami penurunan. Karena, kebutuhan kalori didasarkan pada usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan tingkat aktivitas fisik.

 

Semakin tua seseorang, makin berkurang kebutuhan kalorinya dibanding yang lebih muda dengan jenis kelamin, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik yang sama. Lagipula, makin tua seseorang, makin berkurang aktivitas fisik yang dilakukan. Alhasil, kebutuhan kalorinya ikut menurun.

 

Kebutuhan kalori tiap lansia berbeda-beda. Berapa makan Lansia yang baik?

Porsi makanan yang dibutuhkan lansia tergantung dari kebutuhan kalori lansia yang pastinya juga berbeda. Namun, seperti dilansir dari National Institute on Aging, umumnya lansia atau yang berusia lebih dari 50 tahun butuh mengonsumsi makanan setiap hari sebagai berikut:

 

 

Tiap lansia pasti berbeda, namun intinya penuhi piring dengan makanan karbohidrat, protein nabati serta hewani, sayuran, dan buah-buahan. Kelima unsur ini harus ada di piring tiap kali makan utama dan harus beragam agar semua zat gizi terpenuhi dengan baik. Atur jam makan, setidaknya 3x makan utama dan 2x makan selingan di antara makan utama. Ingat, makan sedikit tapi sering.

 

(Disarikan dari Health Talk oleh mBak Desi 24/10/19 plus https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/berapa-banyak-porsi-makan-lansia/; Foto kiriman mas Fajar dan ibu Yanti;)-FatchurR * Tamat…………

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version