Iptek dan Lingk. Hidup

Festival 7 Sungai Masyarakat harap Mencintai Lingkungan

(mediaindonesia.com)-FESTIVAL 7 Sungai digelar di Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kab-Subang, Sabtu (12/10). Kemeriahan menandai kegiatan tahunan yang jadi agenda tingkat nasional itu.

 

Dalam festival ini ditampilkan gelaran seni budaya, di antaranya kesenian Pencak Silat, Jaipongan dan Gemyung. Yang penting makna yang terkandung seperti gotong royong dan pendekatan diri kepada Sang Pencipta.

 

Acara bertema Hurip Cai ini dapat sambutan antusias warga berbagai daerah. Sejak pagi, warga sudah memadati area sekitar muara pertemuan sungai, padahal acara baru akan dimulai pukul 10.00 WIB.

 

Aksi teatrikal mengawali acara menyedot perhatian warga. Teatrikal persembahan 7 sungai dikemas untuk menggambarkan kebiasaan warga memanfaatkan sungai seperti bermain, mencuci hingga menangkap ikan.

 

Tampak sekelompok anak anak dan remaja berkumpul, mereka bermain di antara bebatuan sungai sambil bersenda gurau. Kemudian rombongan ibu ibu dating beraktivitas mencuci. Disusul para bapak membawa jaring menggambarkan aktivita menangkap ikan.

 

“Teatrikal persembahan tujuh sungai dikemas untuk menggambarkan kebiasaan warga memanfaatkan sungai. Dulu berbagai aktivitas keseharian dilakukan. Kini kebiasaan itu jarang terlihat. Sebab sungai dangkal dan kotor, jadi tempat buang sampah. Melalui festival ini kami harap bisa mengembalikan fungsi sungai seperti dulu,” kata Kadis Parpora Kabupaten Subang, Ahmad Sobari.

 

Festival 7 sungai ini masuk ke dalam 100 wonder event festival, masuk level nasional bahkan internasional. Festival ini juga wujud kearifan lokal masyarakat Cibuluh untuk menjaga alam, (sungai).

 

“Festival 7 Sungai ini kearifan lokal yang jadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Subang, khususnya Subang selatan. Dengan festival ini masyarakat harus lebih mencintai dan menjaga sungai,” imbuhnya.

 

Ketujuh sungai itu yakni sungai Cipunagara, sungai Cileat, sungai Cikembang, sungai Cikaruncang, sungai Cilandesan, sungai Citeureup dan sungai Cidarko. Kampung Ciseupan, Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, merupakan tempat pertemuan ketujuh sungai itu.

 

Dia berharap kegiatan ini bisa menggerakkan perekonomian, pelestarian lingkungan dan menampilkan potensi-potensi seni dan budaya. Harapan senada diungkapkan Lilis, pengunjung festival 7 sungai. Lilis berharap festival yang digelar ke-4x ini bisa meningkatkan perkembangan pariwisata budaya sekaligus momentum pemeliharaan sungai.

 

Namun sayang, untuk menuju lokasi Desa Cibuluh selain jarak dari Kota Subang jauh yaitu butuh waktu 1,5 jam, kondisi jalan juga tidak memadai karena infrastruktur masih belum menunjang.

 

Diakui Bupati Subang, Ruhimat, infrastruktur di Kab-Subang jauh dari harapan masyarakat. Namun Rohimat berjanji perbaikan jalan ke lokasi pariwisata akan diperbaiki pada anggaran tahun 2020.

 

“Infrastruktur jadi prioritas dan tahun 2020 akan dibenahi” ujar Ruhimat. Tak hanya perbaikan jalan rusak, pembukaan aksesakses baru serta jalur lingkar di Kota Subang segera dibangun. “Dengan anggaran Rp400 miliar dan tambahan dana lain kami optimistis infrastruktur di Subang akan lebih baik”.

 

(OL5; Reza Sunarya; Bahan dari : https://mediaindonesia.com/read/detail/265111festival-7-sungai-masyarakat-diharap-lebih-cinta-lingkungan)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close