P2Tel

Tidak Menyimpan Sakit Hati

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Oktober 2019
Baca: Ayub 5:1-27
“Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.”  Ayub 5:2

Tidak semua sakit yang diderita oleh seseorang disebabkan oleh karena virus, bakteri atau pola makan yang salah, tetapi terkadang ada faktor lain yang membuat ia jatuh sakit;  salah satunya adalah karena terus menerus menyimpan sakit hati.

 

Betapa banyak orang memendam sakit hati dan memendamnya selama bertahun-tahun tanpa mau membereskannya.  Seorang isteri memendam sakit hati terhadap suami, anak-anak sakit hati terhadap orangtua yang telah menelantarkan hidupnya, dan sebagainya.

Camkan baik-baik:  sakit hati tidak pernah membawa keuntungan bagi orang yang mengalaminya.  Sebaliknya, sakit hati yang terpendam justru akan melunturkan semangat dan merampas damai sejahtera di dalam hati.

 

Orang yang telah menyakiti kita mungkin saja tidak memikirkan apa yang telah diperbuatnya kepada kita, sementara kita yang menyimpan sakit hati semakin merana karena setiap hari kita memikirkan perbuatan orang itu.  Ada dua hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan rasa sakit hati:  1.  Buang semua sakit hati.

 

Jika kita sedang menyimpan sakit hati terhadap orang lain, jangan tunda-tunda waktu untuk segera membereskannya.  Datanglah di bawah kaki Tuhan, curahkan segala hal yang mengganjal di hati, kekesalan, amarah, kepahitan, kebencian dan sebagainya, biarkan Tuhan membalut luka hati kita.  “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;”  (Mazmur 147:3).

2.  Berhati-hatilah dalam perkataan dan perbuatan.  Kalau kita tak ingin merasakan sakit hati, janganlah kita membuat gara-gara atau menjadi penyebab sakit hati bagi orang lain.  Karena itu kita harus bisa menjaga perkataan dan perbuatan kita di mana pun kita berada, sebab dari perkataan-perkataan yang tak terkontrol  (pedas, tajam, fitnah, gosip dan sebagainya)  dapat menimbulkan sakit hati dalam diri orang lain.

 

“Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.”  (Amsal 17:27).  Begitu juga bila perbuatan kita sembrono, orang lain pun akan terkena dampaknya.  Berpikirlah 1000 kali sebelum berkata-kata dan berbuat!

Rugi besar bila kita terus menyimpan sakit hati, karena selain akan kehilangan sukacita dan damai sejahtera, doa-doa kita pun akan terhalang karenanya. (Bro)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version