P2Tel

Delapan Trik Mengenal Berita Hoaks

(mediaindonesia.com)- DI era informasi yang berlimpah, masyarakat harus kritis menerimanya. Jika info yang disebarkan salah, akan menyesatkan orang lain. Tak jarang informasinya berakhir dengan petaka.

 

Ketua Komite Pemeriksa Fakta Mapindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia) Aribowo Sasmito mengatakan, ada 8 langkah mendeteksi berita yang tersebar itu benar atau hoaks (kabar bohong).

 

“Tak sulit mengetahui apakah berita yang viral itu, benar atau hoaks. Butuh kecermatan public untuk membacanya,” kata Aribowo dalam Pelatihan Cek Fakta yang diselenggarakan Media Academy, Media Group, bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Internews, dan Google News Initiative di Gedung Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (15/11).

 

Delapan langkah itu ialah:

1-Mengecek alamat situsnya (link).

2-Mengecek detil visual.

3-Waspada jika terlalu banyak iklan.

4-Bandingkan dengan pakem media mainstream.

 

5-Mengecek ‘About Us’, yakni siapa penanggung jawab situs.

6-Waspada dengan judul-judul sensasional.

7-Mengecek berita ke situs mainstream.

8-Mengecek Google Image Search (pencarian gambar) pada foto utama.

“Meski ada situsnya, tapi jika visualnya berbeda dengan yang asli, kemungkinan besar situs palsu. Terlebih jati diri situs juga enggak ada. Jadi, abaikan situs-situs seperti itu,” ungkap Ariwobo.

Dia himbaupada publik agar menahan diri ketika menerima informasi di medsos. “Tahan jempol dan emosi. Yang tidak baik di dunia nyata, tidak baik pula di dunia maya. Karena di belakang dunia maya ada orang juga, bukan benda mati. Jadi kita harus tetap berempati pada orang lain di dunia maya,” kata dia.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari sejak Kamis (14/11) meliputi mis-disinformation, verifikasi konten dan akun media sosial, praktik audit sosial, dan verifikasi lokasi.

Editor Senior KLY Nurfahmi Budiyarto memberi materi tentang mendeteksi lokasi foto dan video yang dibuat seseorang. Dengan perangkat yang ada di google, dia ajarkan peserta melacak data pada sebuah foto dan video. “Penanda atau nama-nama sekecil apapun dalam foto dan video bisa menjadi petunjuk untuk melacaknya,” ujarnya.

Atikah Ishmah Winahyu dari Media Indonesia mengatakan pelatihan ini sangat penting, khususnya bagi jurnalis agar dapat lebih berhati-hati dengan informasi hoaks yang beredar di medsos.

“Kadang kita tidak teliti dan jarang mengonfirmasi kembali berita yang beredar di medsos, baik berupa artikel maupun gambar. Dengan pelatihan ini kita jadi tahu bagaimana caranya mengonfirmasi kebenaran suatu berita,” jelasnya.

 

(X-15; Ade Alawi;  Bahan dari : https://mediaindonesia.com/read/detail/271845-ini-delapan-trik-mengenal-berita-hoaks)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version