Dalam kunjungan, Erick didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster. Setelah mengelilingi Terminal Internasional, Menteri BUMN, Gubernur I Wayan Koster dan jajaran Direksi Pelindo 3 mengadakan rapat koordinasi singkat.
“Pelabuhan Benoa harus bisa jadi one stop area yang dilengkapi Pusat Kesenian, Wisata Kuliner dan Pusat perdagangan UMKM. Sehingga turis yang datang, bila waktu singgahnya sebentar, tetap bisa belanja juga menikmati kuliner Bali. Untuk itu, perlu kerja sama dengan Pengusaha Daerah dan UMKM di Bali,” jelas Erick.
Pelindo harus membuat nilai tambah untuk masyarakat, misalnya, di tempat datang kapal pesiar, bisa dijadikan tempat pertunjukan budaya lokal dan wisata fotografi.
Agar semua yang dibuat ini tak sia-sia dan tepat sasaran. Menteri BUMN minta Pelindo mensurvei sehingga diketahui wisatawan yang datang pertahun, dukungan yang dibutuhkan, jumlah wisatawan yang menunggu di Benoa atau wisatawan yang berkunjung ke pusat-pusat wisata lainnya. Bagi Erick Thohir, data yang lengkap menjadi landasan penting dalam membangun sesuatu.
“Saya minta agar Zona Hutan Kota yang sedang dibuat dapat dipercepat. Jadi wisatawan juga bisa menikmati ekowisata. Saya minta kita Rapat koordinasi Pelindo Benoa di akhir 27/1/2020 sekaligus dengan Kadin Daerah , BUMD , Pertamina, PLN, ITDC, Dirjen Imigrasi, Kementerian Perhubungan , Dirjen Bea Cukai dan stakeholder lain,” ujar Erick Thohir seperti disampikan dalam keterangan resmi.
(Reporter/Editor : Saeno; Bahan dari : https://ekonomi.bisnis.com/read/20191128/98/1175489/erick-thohir-pelabuhan-benoa-harus-jadi-kawasan-turis-terpadu-kelas-dunia)-FatchurR *