“Dengan ditunjuknya Indonesia jadi official partner country Hannover Messe 2020, membuktikan kita sebagai negara industri di kawasan Asia Tenggara yang diperhitungkan. Ini menguntungkan” kata Doddy Rahadi, Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, dalam keterangan resminya (9/12).
Hannover Messe, pameran internasional tahunan di bidang teknologi manufaktur industri yang menampilkan hasil penelitian dan pengembangan, inovasi perusahaan rintisan (startup), IT, robotika, energi, kendaraan listrik, solusi logistik serta sektor lain. Tahun depan Pameran dunia itu di Hannover, Jerman, pada 20-24 April 2020.
“Ajang pameran ini dapat dimanfaatkan pengusaha nasional untuk menyaksikan dan mempelajari berbagai kemajuan teknologi terkini sesuai dengan arah industri 4.0 yang berkembang,” ujar Doddy.
Dipilihnya Indonesia sebagai negara mitra resmi Hannover Messe 2020, karena memiliki pasar terbuka yang tumbuh cepat, ekonomi terbesar di ASEAN, anggota G20, jadi lokomotif di wilayahnya, serta pada 2030 diprediksi PDB Indonesia menempati 10 besar dunia.
Indonesia juga memiliki 3 tujuan utama di pameran internasional ini. Pertama, mengapresiasi pencapaian Indonesia khususnya kemajuan implementasi industri 4.0. Kedua, menarik minat kerja sama bidang investasi dan teknologi serta peningkatan keterampilan sumber daya manusia (SDM). Ketiga, memamerkan ekosistem perusahaan startup Indonesia untuk mendukung produksi industri.
“Pemerintah kini terus berupaya menarik minat investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia, antara lain dengan memangkas sejumlah hambatan regulasi sehingga bisa menarik investor,” ujarnya.
Peserta sekitar 6000 Manufaktur
Arno Reich, SVP Hannover Messe, Deutsche Messe AG, menambahkan penyelenggara memperkirakan lebih dari 6.000 perusahaan dari 70-an negara menampilkan kemajuan teknologi industri manufaktur.
Dari 6.000 perusahaan yang akan tampil itu, 2/3 berasal dari luar Jerman. Jumlah pengunjung tahun depan ditargetkan melampui 200.000, dengan 1/3 asal dari luar Jerman dan sekitar 95% pengunjung adalah pedagang profesional. “Dalam pameran-2019, 8% pengunjung dan 28% peserta pameran berasal dari Asia,” ungkap Reich.
Pengusaha Indonesia bisa ambil manfaat banyak saat mengunjungi pameran ini. Pasalnya, peserta akan memperoleh beragam info terkini mengenai kemajuan industri, termasuk industri 4.0 yang dikembangkan di Indonesia. Pengusaha juga bisa menjajakan bisnis dengan pengusaha dari berbagai negara yang kemungkinan bisa diterapkan di Indonesia.
(sya; Syajur Usman; Bahan dari : https://www.merdeka.com/teknologi/indonesia-cari-peluang-sektor-industri-40-di-hannover-messe-2020.html)-FatchurR *