Presiden dan Menteri Basuki mengendarai sepeda motor custom dari Bandara Yuvai Semaring hingga batas perbatasan Malaysia (11 km). Hadir pada kunjungan kerja Presiden, Mendagri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Sekab Pramono Anung, dan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.
Presiden menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur jalan di kawasan ini sebagai penghubung antar-negara dan antar-wilayah di Kalimantan Utara. “Ini sedang berproses. Pentingnya infrastruktur jalan untuk menghubungkan kabupaten dengan kabupaten lain, sehingga ekonomi akan bisa berjalan karena ada mobilitas orang, barang, dan komoditas” katanya.
Basuki mengatakan, jalan akses perbatasan Malinau-Long Midang (Krayan) panjangnya 196,34 km yang terbagi dari ruas Malinau-Long Semamu 94,11 km, Long Semamu-Long Nawan 91,53 km, dan Long Bawan-Long Midang 10,7 km.
“Untuk Long Bawan sampai pos perbatasan sedikit yang belum selesai, sekitar 3,7 km. Ini selesai 2020. Jalan ini akses ke PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Long Midang. Nanti dilanjutkan dari Long Bawan sampai Malinau, sekitar 196 kilometer,” kata Basuki.
Basuki menargetkan, pembangunan jalan akses Long Bawan-Malinau bisa dilalui kendaraan akhir 2021. “Saya kira kalau 196 km akan selesai 2 tahun atau 2021 akhir. Kita prioritaskan yang Long Midang (Krayan)-Malinau harus tembus, karena selama ini akses hanya keluar, yang masuk tidak ada, jadi barang-barang ya mahal,” tutur Basuki.
Dirjen Bina Marga Kemen-PUPR Sugiyartanto mengatakan meski jalan Long Midang (Krayan) -Malinau tembus, nantinya pengaspalan akan diprioritaskan pada area yang sudah ada permukiman dan ada fasilitas umum. Penggunaan lapisan agregat digunakan pada area yang butuh peningkatan lalu lintas harian-nya (LHR).
“Kita prioritaskan aspek keamanan dan kenyamanan untuk dilalui kendaraan. Sedang pengaspalan, dibutuhkan di daerah padat penduduk yang ada fasilitas puskesmas, sekolah, pemerintahan kecamatan, kabupaten atau pasar. Seiring berkembangnya waktu dari 2 arah 2 sisi Long Midang dan Malinau pasti diaspal bertahap,” kata Sugiyartanto.
Pada Tahun Anggaran (TA) 2019, Kempupera mergalokasikan Rp 773,2 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan serta pemeliharaan rutin di wilayah Kaltara. Keseluruhan, jalan perbatasan di Kaltara 966,59 km, terdiri dari jalan paralel perbatasan 614,55 km dan akses perbatasan 352,04 km. Hingga akhir 2019
Hadir mendampingi Basuki, Dirjen Bina Marga Kemen-PUPR Sugiyartanto, Direktur Pembangunan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Ahmad Herry Marzuki, Direktur Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Agung Djuhartono, Kepala BWS Kalimantan III Samarinda Anang Muchlis, dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XII Balikpapan Budiamin.
(Siprianus Edi Hardum; ehd; Suara Pembaruan dan Bahan dari : https://www.beritasatu.com/ekonomi/591568/kempupera-targetkan-jalan-perbatasan-krayan-malinau-tembus-akhir-2021 )-FatchurR *