Karena itu, dibutuhkan developer atau programmer dari kalangan anak pemuda milenial di Kota yang akan jadi gerbang utama Ibukota baru.
“Balikpapan masuk 10 besar kota kreatif bidang apps dan games versi Bekraf. Untuk itu butuh developer atau programmer dari pemuda/i Balikpapan untuk kembangkan apps dan games dalam rangka mendukung subsektor ekonomi kreatif,”
ujar Ketua Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan sekaligus Istri Wali kota Balikpapan, Arita Rizal Effendi ke peserta Workshop Intensif Digital Innovation Lounge (DILo) pada keterangannya (30/11/19). Workshop ini kerja sama Kempora dan PT Telkom di Balikpapan Creative Center, diikuti 40 peserta. Pelatihan Intensif ini khusus mengulas dan meningkatkan kreatifivitas dalam coding.
Para pemuda kaum milenial Balikpapan, yang harus berdaya saing unggul dan siap berkompetisi secara global. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan peringkat Balikpapan yang berada di deretan 100 besar kota SmartCity versi Kominfo.
Kabid Pemuda Disporapar Balikpapan, Indira juga menghendaki agar pemuda Balikpapan siap menguasai bidang digital, agar mampu berkompetisi secara global serta siap mendukung revolusi industri 4.0.
“Pemuda Balikpapan harus bisa jadi pemain utama untuk peranan sebagai pemuda yang produktif dan kreatif mendukunga kota pintu Gerbang Ibukota Negara Baru,” tegas Indira saat menutup worskhop.
Manager DiLo Balikpapan, Istia Budi menambahkan peranan guru, dosen dan pelajar/mahasiswa serta profesional dibutuhkan dalam membangun Ekonomi Kreatif dan SmartCity. Untuk itu butuh kolaborasi semua pihak yang masuk PentaHelix (ABCGM – Academy Business Community Goverment Media).
“Hilangkan ego masing-masing Pemuda untuk menjadikan tim yang solid agar mampu membangun Indonesia lebih baik,” kata Istia.
Hendro D Situ,orang; CAH; Bahan dari : Suara Pembaruan dan
https://www.beritasatu.com/nasional/588244/pemuda-diajak-kembangkan-ekonomi-kreatif)-FatchurR