P2Tel

6 Startup Paling Heboh Tahun 2019(3/3)

(teknologi.bisnis.com)- 5-Ovo

PT Visionet International yang punya produk OVO mencatat pencapaian baru setelah menjadi unikorn kelima Indonesia pada tahun ini. CB Insight mencatat OVO resmi jadi Unikorn sejak Maret 2019 dengan valuasi US$2,9 miliar.

 

Namun, status unikorn OVO tidak membawa kabar positif. Malah, Lippo Grup disebut menjual 2/3 sahamnya di startup fintech sistem pembayaran itu. Pemilik Lippo Group Mochtar Riady mengakui penyebab aksi jual sebagian besar sahamnya di OVO karena tidak kuat untuk aksi bakar uang seperti, promo diskon sampai cash back.

 

Meskipun begitu, Presdir OVO Karaniya Dharmasaputra menyakinkan kalau perusahaan yang dipimpinnya tidak kolaps.

 

“Jadi kalau dibilang [kami] bakar duit dan akhirnya kolaps ya enggak. Revenue kami tumbuh sampai 19 kali kok, kita juga baru 2 tahun,” kata Karaniya, seperti dikutip pada Bisnis.com.

 

Sebelum Riady curhat masalah OVO, startup fintech itu sempat dikaitkan dengan DANA, fintech sistem pembayaran yang memiliki hubungan dengan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. pada September 2019. Bahkan, OVO disebut bakal merger dengan DANA.

 

Rumor itu muncul seiring isu Grab yang bakal membeli saham DANA. Isu merger OVO dan DANA pun diprediksi bisa menjadi pesaing kuat uang elektronik milik Gojek, Gopay.

 

Entah melanjutkan isu sebelumnya, OVO kembali santer bakal dicaplok oleh Elang Mahkota Teknologi pada Desember 2019. Namun, pihak OVO menapik hal itu dan mengungkapkan belum ada perjanjian apapun terkait transaksi akuisisi tersebut.

 

6-Bukalapak

Nama Bukalapak tiba-tiba mencuat di awal tahun gara-gara cuitan sang pendirinya Achmad Zaky. Cuitan yang membahas anggaran riset dan pengembangan negara dan kalimat presiden baru membuat muncul tagar #uninstallbukalapak.

 

Serangan warganet juga menyerbu ulasan di Playstore. Nama Bukalapak yang heboh gara-gara cuitannya, Zaky menemui Jokowi untuk menjelaskan dan minta maaf atas aksinya itu. Apalagi, data yang disampaikan dalam kicauannya itu juga bukan data terbaru.

 

Selain heboh #uninstallbukalapak, Bukalapak juga diterpa isu pemutusan hubungan kerja (PHK). Bukalapak pun tidak menapik hal itu dan menyampaikan kalau itu salah satu strategi bisnis berkelanjutan.

 

Isu PHK itu sempat menyeruak rumor kalau Bukalapak bakal tutup. Apalagi, setelah aplikasi Bukalapak hilang dari Playstore. Namun, untuk kasus hilangnya aplikasi Bukalapak disebabkan pembaruan sistem.

 

Satu isu besar yang dialami Bukalapak tahun ini, mundurnya sang pendiri Achmad Zaky dari posisi CEO Bukalapak. Zaky bakal resmi meninggalkan posisinya pada 6/1/2020. Nantinya, posisi Zaky akan digantikan oleh Muhammad Rachmat Kaimuddin yang sebelumnya sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk.

 

(Oliv Grenesia; Editor : Surya Rianto;  Bahan dari : https://teknologi.bisnis.com/read/20191226/266/1184566/enam-startup-paling-heboh-sepanjang-2019)-FatchurR * Tamat……..

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version