Jasadnya meninggalkan Afghanistan sebagai “Kaka Murad” (Paman Murad), yang dipuja jutaan orang Afghanistan, yang berutang budi pada kerja kemanusiaannya 3 dasawarsa di negara yang dikoyak perang.
Dilansir VOA, Rabu 4/12/2019, saat dalam perjalanan mobil yang ditumpangi bersama 5 anggota organisasi bantuannya, yakni Peace Japan Medical Services (PMS), diserang orang bersenjata tak dikenal, di Jalalabad, Ibu Kota Provinsi Nangarhar timur.
Menurut pejabat setempat, Nakamura dan stafnya ditembak dan dibunuh. Nakamura sekarat karena lukanya dalam perjalanan ke Bagram Airfield, sebuah pangkalan militer AS di Afghanistan utara.
Pria (73) itu mengabdikan sebagian besar hidupnya bekerja di Afghanistan. Sebagai dokter, dia berusaha menyelamatkan nyawa. Kadang dia jadi tukang batu yang membangun saluran air untuk yang terkena dampak kekeringan.
Pada Oktober, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menganugerahkan Nakamura kewarganegaraan kehormatan Afghanistan. Awal-2019 penduduk Provinsi Nangarhar berkampanye di media sosial agar Nakamura menjadi Wali Kota Kota Jalalabad.
Kabar kematian Nakamura sempat mengejutkan PM Jepang Shinzo Abe. Pasalnya semasa hidup, Nakamura adalah orang yang selalu membantu sesama.
“Saya kaget dia tewas dengan cara ini. Dia mempertaruhkan nyawa di lingkungan berbahaya melakukan berbagai pekerjaan, dan rakyat Afghanistan sangat berterima kasih kepadanya,” ujar Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers di Tokyo.
(fid; Bahan dari : https://news.okezone.com/read/2019/12/08/18/2139254/mengenang-tetsu-nakamura-dokter-jepang-yang-tewas-ditembak-di-afghanistan)-FatchurR *