P2Tel

Intip Layar Sentuh Ultra tipis Nan Murah

(teknologi.bisnis.com)- JAKARTA–Layar sentuh saat ini dapat ditemukan di mana-mana, tidak hanya di ponsel pintar atau komputer tablet, tetapi juga di peralatan lain seperti ATM dan peralatan kesehatan.

 

Namun teknologi layar sentuh yang lazim digunakan saat ini punya kekurangan. Pertama, layar sentuh masih kaku dan getas, sehingga lebih susah dimanfaatkan pada peranti jenis baru yang menuntut kelenturan seperti peranti sandangan.  Kedua, proses pembuatannya relatif lama dan mahal.

 

Peneliti dari Universitas RMIT Australia, kerja sama dengan peneliti dari Universitas Monash, Universitas New South Wales, dan ARC Centre for Excellence in Future of Low-Energy Electronics Technologies, baru-baru ini mengembangkan bahan ultratipis dan ultralentur, sehingga lebih cocok digunakan di lebih banyak peranti.

 

Ketebalannya disebutkan 100 kali lebih tipis dibandingkan layar sentuh yang ada saat ini. Selain tipis dan lentur, bahan baru temuan para peneliti Australia tersebut juga disebut lebih mudah diproduksi. Bahan layar sentuh ini bisa dibuat dengan dicetak dan digulung seperti surat kabar.

 

Bahan baru ini juga lebih transparan dibanding pendahulunya, dan karena itu tidak perlu cahaya terlalu terang bila digunakan pada layar sentuh. Hal ini menghemat daya listrik, dan memperpanjang daya tahan baterai sampai 10%. Untuk menciptakan bahan baru ini, peneliti memodifikasi indium-timah oksida, yang sebelumnya sudah digunakan untuk layar sentuh konvensional.

 

Peneliti memanaskan logam campuran indium-timah, lalu dicetak untuk menciptakan lembaran nano indium-timah oksida. Lembaran ini memiliki sifat kimia yang sama dengan indium-timah oksida standar, namun memiliki struktur kristal berbeda, yaitu kristal dua dimensi.

 

Hasilnya lembaran lebih tipis, namun lebih transparan (hanya menyerap 0,7% cahaya, dibandingkan lembaran indium-timah oksida biasa yang menyerap 5-10% cahaya).

 

Torben Daeneke, anggota tim peneliti, menyebutkan proses pembuatan lembaran bahan untuk layar sentuh ini sangat murah dan terjangkau. Seperti dikutip disitus web resmi RMIT, Daeneke menuturkan bahwa bahan tersebut bisa diciptakan menggunakan peralatan yang tersedia di toko-toko. Tidak perlu peralatan khusus dan terspesialisasi yang mahal.

 

Selain digunakan untuk layar sentuh ponsel, bahan indium-timah oksida ini berpotensi untuk dipakai pada berbagai peralatan lain, seperti LED (light emitting diode), sel surya, dan jendela pintar.

 

Laporan dari tim peneliti RMIT ini telah diterbitkan di jurnal Nature Electronics tanggal 24 Januari 2020 lalu, dengan judul “Liquid Metal Derived Ultrathin, Highly Flexible Printed Two-dimensional ITO”.

 

(Gombang Nan Cengka;  Editoor : Yustinus Andri DP; Bahan dari : https://teknologi.bisnis.com/read/20200130/282/1195366/mengintip-layar-sentuh-ultratipis-nan-murah)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version