P2Tel

nair Dan Kobe University Temukan Alat Deteksi 2019 nCov (Virus Corona)

(m.merdeka.com)-Universitas Airlangga Surabaya bersama dengan Kobe University, Jepang mengklaim menemukan alat pendeteksi virus corona. Virus ini sudah memakan korban jiwa lebih dari 500 orang. Virus ini pertama kali muncul di kota Wuhan, China.

 

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, alat temuan Unair ini diakui dapat mengidentifikasi pasien yang sudah disuspect terjangkit virus berasal dari Wuhan tersebut.

 

“Masyarakat bisa memanfaatkan lembaga kami untuk mengkonfirmasi ada atau tidaknya virus Corona. Identifikasinya tidak lama, hanya dalam hitungan jam, tetapi mekanisme sesuai dengan standar kesehatan dunia WHO (World Health Organization),” ujarnya, Senin (3/2).

 

Unair dan Kobe University telah menemukan reagen virus corona. Permasalahan ketersediaan alat pendeteksi yang ada di Indonesia ini pun sempat menjadi kekhawatiran oleh masyarakat.

 

Namun ia menegaskan, selain di Unair, reagen ini juga telah dimiliki Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes.

 

Nasih menyatakan, akurasi reagen ini mencapai 99 persen. Sebab, ada parameter reagen yang berasal dari parameter positif tertular virus. “Pemeriksaannya dari dahak, kalau memang hasilnya sama dengan parameter yang positif maka akan dilakukan penanganan khusus,” tuturnya.

 

Dengan identifikasi secara spesifik ini, Nasih berharap ke depannya dapat menghasilkan riset penanganan dan pencegahan akan virus ini.

 

“Obatnya masih susah karena kami belum mengetahui jenis mutasi virus ini seperti apa,” katanya.

Dia mengakui kemampuan Unair dalam menemukan reagen ini tak lepas dari akses Kobe University dan relasi di Jerman dalam mengakses data dan gen virus corona dari bank virus.

 

(Reporter : Erwin Yohanes; mdk/rnd; Bahan dari : https://m.merdeka.com/peristiwa/unair-dan-kobe-university-temukan-alat-deteksi-virus-corona.html)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version