P2Tel

Berpantun Di Pasar Terapung Lok Baintan

(beritasatu.com)-BANJAR; Menjejaki kaki di Bumi Lambung Mangkurat, Banjarmasin, yang terlintas di kepala penulis adalah pasar terapung. Tim Beritasatu merasakan pengalaman berbelanja di atas jukung (sampan, bahasa Banjar) sambil menikmati udara segar di pagi hari.

 

Hari pertama, kami cari info tentang Pasar Terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar. Setelah dapat banyak info, esok harinya (8/2/2020) kami berangkat pukul 5.30 Wita dari Banjarmasin naik mobil lalu menyambung kapal kelotok. Makan waktu kurang lebih satu jam perjalanan untuk sampai ke lokasi.

 

Saat menyambung kapal klotok, kami naik di atap agar leluasa melihat indahnya nuansa pagi di Sungai Martapura yang membentang di Borneo selatan. Segarnya udara pagi dan indahnya matahari terbit dari Sungai Martapura seolah menyambut kedatangan kami selama di Sungai Martapura.

 

Selain darat, Anda bisa menempuh jalur Sungai Martapura dari Taman Siring, Banjarmasin dengan waktu tempuh sama yakni ± satu sampai tiba di sana. Sesampai di Pasar Lok Baintan, para acil-acil atau bibi-bibi dalam bahasa Banjar menyambangi kapal kelotok dengan jukung. Mereka menawarkan mulai sayur-mayur, buah-buahan, kue tradisional hingga suvenir khas Banjarmasin.

 

Saat beli makanan, tidak lupa sang bibi memberi pantun. Seorang Ibu : Lamia. Dia sambut kami dengan pantun. “Rambai padi, rambai Palembang. Buahnya lebat, tangkainya panjang. Tidak lupa aku ucapkan selamat datang ke Pasar Lok Baintan,” itu pantun Ibu Lamia yang kami sambut senyum lebar.

 

Ia mengatakan, salah satu daya tarik di pasar ini penjualnya jago berpantun. “Orang Banjar jago berpantun,” kata Lamia sambil menawarkan dagangannya di atas jukung. Di pasar terapung, kami beli rambutan, pisang dan udang galah yang digoreng di atas jukung penjual. Kami menikmati hasil buruan sambil menikmati indahnya pagi di Sungai Martapura dan bercengkrama dengan acil-acil di atas kelotok.

 

Ibu Lamia kembali berpantun saat kami melihat-lihat dagangannya,”kalau ada lampu jangan nyalain lilin, kalau ada aku, jangan cari yang lain”. Begitulah katanya hahaha sangat menghibur.

 

Hal unik di pasar ini saat transaksi. Penjual mengucapkan jual atau dijual dan pembeli menjawab tukar atau ditukar yang artinya beli. Hal ini sah sebagai akad bertransaksi di pasar terapung ini. Sistem barter barang dengan barang dan barang dengan uang masih dilakukan. Namun hanya antar-pedagang saja.

 

Bagi yang ingin ke Pasar Terapung Lok Baintan, pastikan Anda bangun pagi-pagi. Karena, pasar terapung ini buka 3 jam saja dari pukul 6.00 hingga 9.00 Wita. Biasanya ramai saat akhir pekan.

 

Berbelanja dan menikmati hasil buruan di Sungai Martapura jadi pengalaman baru yang menyenangkan. Jika ada kesempatan ke Banjarmasin, mungkin kami akan kembali ke para acil-acil Pasar Terapung Lok Baintan. Bagi Anda yang ingin ke sana, pastikan belanja yang banyak ya

 

(Wida Ayu Larasati; WIN; Bahan dari : https://www.beritasatu.com/nasional/601363/berpantun-di-pasar-terapung-lok-baintan)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version