(mediaindonesia.com)- TRIO ekonom AS, Esther Duflo, Abhijit Banerjee dan Michael Kremer meraih nobel di bidang ekonomi (2019) dengan fokus meneliti kemiskinan global dan lebih spesifik pada kesehatan dan pendidikan di masyarakat miskin.
Menariknya, pasangan suami istri Abhijit Banerjee dan Esther Duflo pernah meneliti kebijakan pemerintah RI bidang pendidikan dan kesehatan. Kebijakan dibangunnya SD Inpres dan BPJS Kesehatan jadi salah satu fokus penelitian dari keduanya.
Mengutip berbagai sumber, ekonom AS Esther Duflo, satu dari 3 ekonom peraih nobel menulis hasil penelitian yang diterbitkan (Agustus 2000) berjudul Schooling and Labor Market Consequences of School Construction in Indonesia: Evidence from an Unusual Policy Experiment, dalam abstraksinya menuliskan risetnya pada fungsi SD Inpres terhadap pendidikan masyarakat miskin di Indonesia.
Penelitian Duflo, profesor di Massachusetts Institute of Technology itu berbasis realita di Indonesia (1973 dan 1978). Saat itu dibangun lebih dari 61.000 SD. Duflo mengevaluasi efek dari program ini pada pendidikan dan upah. Dengan menggabungkan perbedaan antar daerah dalam jumlah sekolah yang dibangun dengan perbedaan antar kelompok yang disebabkan oleh waktu program.
Hasil risetnya disimpulkan bahwa pembangunan SD Inpres mampu meningkatkan pendidikan dan pendapatan untuk masyarakat miskin. Anak-anak usia 2 sampai 6 tahun pada 1974 menerima 0,12 hingga 0,19 tahun lebih banyak pendidikan, untuk setiap sekolah yang dibangun per 1.000 anak di wilayah kelahiran mereka.
Riset juga menggunakan variasi sekolah yang dihasilkan oleh SD Inpres sebagai variabel instrumental, ternyaya berdampak upah yang diterima masyarakat miskin. Kebijakan SD Inpres sukses meningkatkan ekonomi masyarakat miskin. Bahkan pengembalian ekonomi sekitar 6,8% hingga 10,6%.
Lahirnya SD Inpres berdasarkan inpres No. 10/1973 tentang Program Bantuan Pembangunan Gedung SD, dengan penggagasnya ekonom Widjodjo Nitisastro. Saat itu pemerintah membangun SD Inpres di daerah terpencil dan kantong kemiskinan baik di perdesaan dan perkotaan.
Suami Esther Duflo, Abhijit Banerjee juga meneliti masalah kesehatan dan kemiskinan di Indonesia. Yaitu masalah asuransi kesehatan yang dikenal kini sebagai BPJS Kesehatan berjudul The Challenges of Universal Health Insurance in Developing Countries: Evidence from a Large-Scale Randomized Experiment in Indonesia. Studi penelitian di 640 desa di Indonesia dengan menyasar 6.000 rumah tangga secara acal pada 2010.
(OL-3; Siswantini Suryandiri; Bahan dari : https://mediaindonesia.com/read/detail/265684-peraih-nobel-ekonomi-ternyata-meneliti-sd-inpres-di-indonesia)-FatchurR *