(batampos.co.id)- Dunia usaha di Batam sepakat menyingsingkan lengan baju membantu Pemko Batam memerangi penyebaran virus corona (Covid-19). Bantuannya berupa dana tunai Rp 6,470 miliar dan alat-alat medis untuk membantu tim medis mendeteksi Covid-19 ini.
Dana itu terkumpul dalam pertemuan dengan kalangan dunia usaha di Batam yang diiniasi oleh Wali Kota Batam yang juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, di Restoran Golden Prawn, Bengkong, (18/3/2020).
“Saya lihat di TV, tak main-main virus ini. Jangan sampai terjadi, baru kalang kabut. Yang dikhawatirkan, banyak yang kemampuannya terbatas ketika sakit, tak punya dana berobat,” kata Presdir PT Sat Nusapersada Tbk, Abidin Hasibuan. “Nanti akan tertahan di rumah, dan ditakutkan menular ke keluarganya. Ini yang celaka,” katanya lagi.
Ia prihatin kondisi RS di Batam yang belum memenuhi standar mengantisipasi penyebaran virus ini. “Pengusaha ingin berkontribusi dalam hal ini,” tuturnya. Dari sejumlah diskusi dengan tokoh dunia usaha lain di Batam, pengusaha sepakat mengumpulkan dana membantu Pemko Batam memerangi krisis ini.
“Dananya dikelola Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), dan Yayasan Tzu Chi Batam” jelasnya. Dana Rp 6,4M ini dana darurat khusus penangangan virus corona saja. “Dari PT Sat Nusapersada sumbang Rp 300 juta. Dana dikelola tiga instansi itu yang akan membuka rekening khusus transfer,” jelasnya.
“Nanti, kami tak ikut campur, kami hanya donatur dan pemerintah yang menggunakannya” paparnya lagi. Abidin mengatakan, ia paham pengusaha saat ini juga kesulitan. Ekonomi sedang lesu.
“Tapi, ada warga yang sangat butuh bantuan. Karena itu, mari kita bergandengan tangan mengulurkan tangan membantu warga yang membutuhkan” ujarnya. Ia perkirakan kebutuhan dana biaya pengobatan dan pembelian bermacam perlengkapan medis untuk menangani wabah corona di Batam bisa Rp 30M.
“Setiap sumbangan akan ditampilkan di koran. Jadi, transparan. Nanti akan ada audit, sehingga bisa dipertanggungjawabkan,” kata Abidin. Menurut Abidin, ini wujud nasionalisme dan solidaritas antar sesama menghadapi musibah. “Pengusaha tidak akan lari. Kami tak akan meninggalkan Batam, apapun yang terjadi. Baik dan buruk, susah senang kami tetap di Batam, bersama masyarakat Batam,” ujarnya.
“Kita Merah Putih. Kita bersama, saling gandeng tangan, menghadapi dan keluar kesulitan ini,” katanya. Ketua Apindo Kepri, Cahya, juga tergerak untuk ikut meringankan beban Pemko Batam. “Kita saat ini dilanda kebingungan dan tak tahu harus apa karena virus corona. Corona ini musuh negara dan semua stakeholder harus bersatu hadapi ini,” tegasnya.
Pengusaha juga menyumbang alat pendeteksi corona. Pengusaha properti, Eddy Hussy, mengatakan, satu unit mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi apakah ada virus corona di tubuh pasien yang diambil sampelnya beserta alat pelengkap PCR 500 unit, akan tiba April-2020.
Alat diagnostik lain (Rapid Test) yang fungsinya juga untuk pemeriksaan atau screening medis awal. Alat ini dipesan 1.000 unit. Alat pelindung diri (APD) 500 pieces untuk keperluan dokter dan perawat di Batam.
“Mesin sulit didapat, makanya baru satu. Kalau perlu bisa ditambah,” ujarnya. Rudi mengapresiasi bantuan dari kalangan pengusaha itu. “Kalau dapat Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar sudah bisa jalan ini. Makanya jika bapak-bapak kalau masih ada urusan di BP bisa menghadap saya. Saya akan bantu selesaikan, tapi bapak ibu ikut menyumbang,” jelasnya.
Rudi pesimistis Batam bebas dari virus corona.
“Diingatkan virus ini punya mata seribu. Belum tahu kita apa bisa bebas dari virus ini. Data dari Dinkes bilang Batam masih bebas. Karena saya pemerintah, maka saya harus percaya,” ujarnya.
Anggaran Pemko Batam kecil untuk menanggulangi virus ini. Ia tidak bisa menambah lagi saat ini karena pos baru dalam anggaran baru bisa direalisasikan setelah APBD Perubahan pertengahan tahun. Makanya anggaran yang dimungkinkan berasal dari anggaran BP Batam dan juga bantuan dari dunia usaha.
(leeo/iza; Bahan dari : https://batampos.co.id/2020/03/19/perangi-penyebaran-virus-corona-pengusaha-di-batam-sumbang-rp-64-miliar/)-FatchurR *