(harianhaluan.com)-Itu salah satu penggalan tentang kesehatan yang dikatakan dr. Tan Shot Yen, ahli kesehatan di wilayah Bumi Serpong Damai. Menurut dr. Tan, jika ingin sehat, sesorang harus mengkonsumsi makanan sehat dan banyak bergerak.
“Jangan ada yang protes, makanan yang saya rujuk ini bisa membuat Anda menikmati hidup atau tidak. Kalau mau sembuh? Anda-Anda ini tampak adalah orang yang hampir seumur hidup menikmati hidup memanjakan lidah ke makanan enak, tapi salah” Dr. Tan sudah menekankan konsep ini di awal pemberian resep hidup sehatnya.
“Sekarang Anda harus bayar harga nikmat tapi mematikan itu dengan berdisiplin ikuti apa yang saya berikan,” tukasnya dengan tatapan tajam. Apa yang diminta oleh Dr. Tan sederhana untuk dimengerti dan dilakukan, tapi bagi para so called ‘penikmat hidup’, pastilah berat dituruti. Sarannya:
1-Tidak ada gulai
Orang sering dengan bodohnya mengira penumpukan lemak itu lahir akibat konsumsi lemak berlebihan. Padahal Dr. Tan mengatakan, “Manusia itu punya threshold untuk lemak, yaitu rasa mual dan muak. Jarang ada manusia yang mengkonsumsi lemak lebih banyak dari kemampuan tubuhnya menerima”.
Penumpukan lemak dalam tubuh kita, mayoritas lebih kepada konsumsi gula yang berlebihan dalam segala bentuk. Kandungan gula yang terlalu tinggi membuat tubuh mengeluarkan insulin berlebihan untuk menormalkan lonjakan gula darah dan mengakibatkan kelenjar pankreas lelah. Kerusakan pankreas membuat penyakit degeneratif yang sangat populer, diabetes.
2-Buah dan Sayur sebagai sumber Karbohidrat
“Berhenti makan beras, tepung atau sumber karbohidrat umum lain. Kalau Tuhan mau kita makan beras, kita sudah dikasih tembolok dari lahir!”
Masih terkait dengan yang diutarakan sebagai konsumsi gula berlebihan, karbohidrat akan berubah jadi gula, dan cadangan gula berlebihan akan segera ditransformasikan oleh tubuh dalam bentuk glikogen (disimpan dalam hati – otot) serta trigliserida (lemak). Angka trigliserida tinggi adalah sumber obesitas yang kini makin marak menyerang kehidupan manusia.
“Jangan panik, dengan bilang, kalau gak makan nasi badan saya lemas” Tukasnya. “Tubuh Anda membangun kebiasaan, bukan memenuhi kebutuhan. Dr. Tan memberi daftar penggantinya segera. Buah dan sayur sebagai sumber karbohidrat. Ia menyajikan urutan buah-buah yang memiliki kandungan fructose -gula alami buah- aman. Ia juga menekankan cara menyajikan sayuran yang baik.
“Jangan bilang Anda sudah makan sayur kalau yang dimakan sayur bening atau sayur cap cay, itu bukan sayur, itu sampah dalam bentuk sayur!” Ucapnya dalam nada tinggi. “Sayur dimasak sudah pasti enzyme-nya mati, gak ada gunanya buat tubuh, paling cuma seratnya aja. Makan sayuran mentah yang dicuci bersih, kalau takut sama petsisida, ya beli yang organic atau tanam sendiri di depan rumah”
3-Tidak ada susu binatang
“Sapi itu begitu anaknya sudah bisa berjalan, ia akan segera berhenti menyusui dan membiarkan anaknya cari makan sendiri, manusia itu satu-satunya species yang mati-matian mencari susu spesies lain dan merasa membutuhkan”.
“Anak kecil di atas usia 2 tahun dipaksa minum susu, orang tuanya tidak sadar anak itu akan mengalami kesulitan pencernaan, karena cadangan enzyme-nya terkuras untuk mencerna bahan makanan yang semestinya tidak ia konsumsi lagi”.
Pendapat yang sejalan dengan yang diungkap Hiromi Shinya tentang Enzyme pangkal atau miskonsepsi dimana intoleransi laktosa kadang dianggap tidak ada saat sang anak tidak mencret waktu minum susu. Padahal sang anak menunjukan gejala alergi lain, infeksi kulit, eksim, gatal-gatal, sembelit, obesitas, mudah terserang penyakit hingga asma.
Faktanya, ada bahaya di susu sapi. Dari sisi lactose intolerant, casein, non absorb calcium juga gak ada gunanya bagi tubuh. Tapi orang lain? Fakta satu ini membuat mereka kaget. Maklum jor-joran uang yang digelontorkan pabrikan susu membuat kampanye kebutuhan manusia pada cairan produksi binatang ini begitu membahana dan menguasai kehidupan kita.
“Kurang apa kalau kita gak minum susu? Kalsium? Bohong, kalau gak minum susu kita kekurangan kalsium. Kalsium di susu sapi gak bisa diserap manusia, titik!” Ia menunjukan fakta bahwa orang yang minum susu tetap terserang osteoporosis.
“Pasti ada tulisan sangat kecil, di sudut kotak atau kaleng susu, yang menuliskan ‘Harus disertai aktivitas fisik rutin”. Ada produsen susu sapi gencar memasarkan produk susu kalsium tapi diembeli kalimat ‘berjalan 10.000 langkah perhari’. “Anda mau nyuruh kakek-nenek renta jalan 10 Km sehari? Gak keropos, tapi bisa matek, kecape’an” ujarnya dengan logat Jawa sangat kental.
4-Banyak bergerak
Sistem limfatik tubuh cuma bisa berfungsi kalau kita bergerak dengan baik, Menurut Dr. Tan, usaha mati-matian di satu sisi tapi melewatkan sisi yang lain, adalah upaya yang kadang tidak membuahkan hasil maksimal.
Menjaga makanan tanpa pernah aktif menggerakan tubuh secara benar akan membuat fitalitas kita terganggu. Demikian pula hal sebaliknya.
(h/atv; Bahan dari : https://www.harianhaluan.com/news/detail/46753/dr-tan-sehat-jaga-makanan-dan-banyak-bergerak)-FatchurR *