(koran-jakarta.com)-JAKARTA; Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyatakan ada perkiraan kasus Covid-19 di Indonesia bisa turun pada Juni-2020 dan kehidupan normal pada Juli 2020.
“Presiden (Jokowi) minta kita bekerja lebih keras lagi dan juga mengajak masyarakat patuh, lebih disiplin, dan aparat bisa lebih tegas agar Juni kita mampu menurunkan kasus Covid, sehingga Juli diharapkan kita mengawali hidup normal” ujar Doni dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, (27/4), usai rapat terbatas intern bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju dan dipimpin Presiden.
Sementara itu, Universitas Teknologi dan Desain Singapura (SUTD) memprediksi penyebaran Covid-19 di Indonesia pada 4/6/20 tuntas 97%. Pada 20/6/20 kasus Covid-19 sudah 99%. Untuk seluruh dunia kasus Covid-19 akan hilang 100% pada 26/11/20.
SUTD menggunakan data hingga 27/4/20 dengan model penelitian SIR (susceptible-recover-recovered) yang diregresikan dengan data berbagai negara untuk memperkirakan kurva siklus hidup pandemi dan memperkirakan kapan pandemi itu akan berakhir di masing-masing negara.
Doni juga minta kementerian, lembaga terkait, serta pemda untuk menyampaikan imbauan soal upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan berbagai bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.
“Imbauan harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, perlu gunakan bahasa daerah. Tidak mudik, protokol kesehatan jaga jarak, cuci tangan,” ujar dia. Kepala BNPB itu minta aparat penegak hukum dan jajaran pemda lebih tegas mengingatkan ke masyarakat agar tidak ada membuat kerumunan saat masa pandemi dan mematuhi ketentuan pembatasan jarak fisik (physical distancing).
“Jaga jarak diharapkan satu sama lain harus bisa tingkatkan kesadaran kolektif,” ujar Doni.
Mengumpulkan informasi
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan tim pakar gugus tugas mengumpulkan info dan prediksi mengenai puncak virus korona di Indonesia dari ilmuwan dan institusi terpercaya.
Dari data itu, secara kumulatif puncak penyebaran Covid-19 awal Mei dan awal Juni 2020 dengan total pasien positif Korona 95 ribu. “Selama Juni dan Juli, kasus terkonfirmasi secara kumulatif akan mencapai 106 ribu kasus,” ujar Wiku.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga Senin, 27/4/20, pasien sembuh dari penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 mencapai 1.151 orang atau bertambah 44 orang dan 19 provinsi tidak melaporkan adanya kasus baru.
Jumlah kasus itu dari pemeriksaan 75.157 spesimen yang diambil dari 59.409 orang secara akumulatif dengan metode Real Time PCR. Dari jumlah orang yang diperiksa, total 9.096 terkonfirmasi positif atau bertambah 214 orang dan 50.313 orang negatif atau tidak ditemukan virus SARS-CoV-2 di tubuhnya.
Selain itu, jumlah orang yang meninggal bertambah 22 orang sehingga totalnya jadi 765 jiwa. Jumlah ini bertambah dibanding data hari sebelumnya pada Minggu (26/4) yaitu kasus positif 8.882 orang, pasien sembuh 1.107 orang, dan meninggal dunia 743 jiwa.
(nfdl/AR-2; Bahan dari : http://www.koran-jakarta.com/jika-masyarakat-disiplin–kasus-covid-19-di-indonesia-berakhir-juli/)-FatchurR *