(beritasatu.com)-JAKARTA; Guru besar bidang psikologi Islam dari UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, Achmad Mubarok mengatakan, ibadah puasa Ramadan di tengah pandemi Covid-19 justru makin meningkatkan kepedulian sosial masyarakat.
Ibadah puasa saat Ramadan dapat menjadi sarana melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu yang juga bertujuan memupuk kepedulian bagi sesama umat manusia.
“Kini pemberian makanan ke orang-orang di pinggir jalan dan di mana-mana jadi fenomena kekinian. Hal ini bisa terjadi karena lebih kepada spontanitas yang bangkit kepeduliannya terhadap sesama,” ujarnya, tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Selain dari perorangan, bantuan juga dari berbagai kelompok, organisasi dan Parpol, kata pria kelahiran Purwokerto 15/12/1945 itu. Mantan Waketum DPP Partai Demokrat itu menyampaikan apresiasinya pada bantuan spontanitas dari masyarakat yang muncul selama pandemi Covid-19.
Hal ini sejatinya merupakan ciri khas gotong royong masyarakat Indonesia untuk membantu sesama manusia. Fenomena membagi bantuan dari masyarakat ini sudah muncul tanpa adanya seruan.
“Saya kira seruannya justru ucapan terima kasih ke mereka. Jangan malah menganggap belum membantu karena belum ada imbuan. Karena kepedulian sosial dari masyarakat sudah cukup tinggi, dan mereka sadar kalau hal itu dilakukan pemerintah tentu tidak akan sanggup. Ini juga semangat gotong royong yang dimiliki masyarakat” ungkapnya.
Pandemi Covid-19 ini menyebabkan masyarakat ekonomi lemah yang paling berat permasalahannya, karena yang biasanya bekerja dengan rutin, sekarang ini menjadi tidak bisa bekerja atau diberhentikan dari tempat kerjanya. Apalagi kalau mereka ini pekerja di sektor informal dengan upah harian.
“Namun, yang penting sepanjang situasi negara ini aman, damai, dan tidak ada kriminalitas yang terlalu parah, masyarakat masih bisa melalui semua itu karena solidaritas kemanusiaanya untuk membantu sesama manusianya muncul,” ucapnya.
Puasa bulan Ramadan yang orang lakukan, paling tidak juga membuat nafsu orang jadi tidak berkobar-kobar, sehingga dapat meminimalkan hal-hal yang bisa merugikan semuanya seperti kerusuhan.
“Selama bulan puasa ini secara swadaya masyarakat biasanya mengirimkan makanan untuk buka dan sahur di masjid lalu untuk masyarakat kurang mampu di sekitarnya. Jadi insyaallah puasa itu meredakan potensi konflik di masyarakat,” jelasnya.
Selain ibadah puasa Ramadan, dia juga menyebutkan kewajiban melakukan zakat. Dari pengalaman dirinya zakat fitrah itu biasanya terserap untuk masyarakat kurang mampu di sekitar.
(BW; Bahan dari : ANTARA dan https://www.beritasatu.com/nasional/627275-ibadah-puasa-di-tengah-pandemi-covid19-tingkatkan-kepedulian-sosial)-FatchurR *