(kurio.id)- Ramadhan di Turki tahun ini bbeda dengan tahun sebelumnya karena virus corona. Namun yang tak berubah, tradisi Mahya, atau lampu penghias masjid di bulan Ramadhan. Tahun ini, Mahya mendapatkan modifikasi khusus.
Diberitakan Reuters , mahya adalah tradisi sejak masa Kekhalifahan Ottoman berupa bola-bola lampu yang dipasang menggantung di antara menara masjid.
Bola-bola lampu itu disusun sedemikian sehingga membentuk sebuah pesan, atau bendera Turki. Biasanya mahya membentuk ayat-ayat Al-Quran atau seruan keagamaan lainnya. Namun Ramadhan tahun ini, mahya di masjid-masjid Istanbul, bertuliskan anjuran agar warga tetap di rumah.
“Hayat Eve Sigar” atau lebih baik di rumah, terpampang besar di menara Yeni New Mosque di Istanbul. Pasalnya seperti negara Muslim lain, salat tarawih berjamaah juga dihindari di Turki di tengah epidemi corona.
“Kami beri pesan keagamaan selama bulan Ramadhan. Bulan ini, sesuatu yang berbeda terjadi karena pandemi. Kami menyampaikan pesan itu,” kata Kahraman Yildiz, satu dari sedikit ahli mahya yang tersisa di Turki. Sejauh ini di Turki terdapat lebih dari 114 ribu penderita Covid-19 dengan hampir 3.000 kematian.
(Bahan dari : https://kurio.id/app/articles/22624651 )-FatchurR