P2Tel

Masjid Raya Baiturrahman Saksi Bisu Dakwah Hingga Bencana

(cnnindonesia.com)-Jakarta, Masjid Raya Baiturrahman  yang terletak di Kecamatan Baiturrahman, Aceh, ramai jadi buah bibir pada 2004. Sebab di derasnya hantaman ombak tsunami yang membuat bangunan di sekitarnya luluh lantak, masjid ini tetap berdiri kokoh.

 

Kisah berdirinya masjid ini sarat sejarah yang erat kaitannya dengan rakyat Aceh. Meski kokoh melawan ombak tsunami, masjid ini pernah terbakar habis (1873). Kala itu Masjid Baiturrahman dijadikan basis pertahanan Aceh melawan pasukan Belanda. Pembakaran ini menyulut amarah warga Aceh, dan masjid kembali dibangun pada 1879.

Hingga kini bangunan masjid terpampang megah dari berbagai sudut. Letaknya di tengah lapangan terbuka, dihiasi taman penuh pohon kurma. Masjid Baiturrahman dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda,  tahun 1607 sampai 1636, seperti dikutip dari Dunia Masjid, Sabtu (2/5).

Selain jadi tempat beribadah, masjid ini dipakai sebagai pusat pendidikan ilmu agama. Pendatang dari berbagai negara mulai Melayu, Persia, Arab dan Turki datang ke masjid ini memperdalam ilmu agama.

 

 

Seiring berjalannya waktu, kini Masjid Baiturrahman juga berperan besar sebagai penengah interaksi sosial dan perkembangan budaya rakyat Aceh.

Dilihat dari arsitekturnya, bangunan masjid tertata dengan gaya khas berbagai negara. Bagian gerbang utama mengadopsi arsitektur klasik Belanda.

Kemudian serambi di depan pintu utama terlihat seperti arsitektur masjid di Spanyol. Sedangkan ruang utama masjid seolah datang dari arsitektur kuno India.

 

(fey/ayp; Bahan  dari :  https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200502133523-269-499406/masjid-raya-baiturrahman-saksi-bisu-dakwah-hingga-bencana)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version