P2Tel

Program Wisata Covid 19 ODP Dikarantina Di Hotel Mewah

(makassar.sindonews.com)-MAKASAR Pemprov Sulsel tengah menggalakkan program wisata Covid-19. Ini bukan jalan-jalan menikmati tempat wisata seperti umumnya, melainkan karantina Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona, covid-19 di sebuah hotel.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengatakan warga yang berstatus OPD akan dikarantina di Swiss-Belhotel Makassar yang disiapkan pemprov. “ODP inikan, banyak disini, makanya ODP disiapin hotel. Makanya kita minta pak wali masukin di hotel (warga yang ODP),” tukas Gubernur kepada SINDOnews.

Warga ODP bisa saja menjadi carrier (pembawa virus_red) yang menulari keluarga atau warga di sekitarnya. Meski belum menunjukkan gejala, ODP harus lebih awal mendapat penanganan. Sebelum statusnya meningkat jadi PDP, hingga positif Covid-19.

 

“Jadi virus ini harus kita potong betul. Makanya cara motong (rantai penyebarannya), semua yang kira-kira akan punya peluang menyebarkan virus ini orang-orang kita bawa. Supaya cepat kita,” ucap Nurdin.

Selain Swiss-Belhotel Makassar, Pemprov Sulsel mencanangkan Hotel Four Point by Sheraton sebagai lokasi karantina ODP. Di lokasi karantina itu, warga ODP akan dapat penanganan, dan diberi asupan gizi untuk meningkatkan imunitasnya. “Di Hotel Swissbel kan belum penuh, tapi kita canangkan juga di Hotel Sheraton,” tukasnya.

Menurut Gubernur, kini angka kasus terinfeksi Covid-19 mulai tertangani. Angka kasus kategori ODP, pasien PDP, hingga positif cenderung stagnan. Peningkatannya tak lagi begitu signifikan.

Data SINDOnews, kasus positif Covid-19 di Sulsel saat itu 440 orang. 296 diantaranya dirawat, 37 meninggal, dan 107 orang sembuh. Angka kesembuhan yang 24,3% ini terus didorong agar semakin meningkat.

Kadinkes Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengklaim, ada peningkatan pasien Covid-19 yang sembuh. Dari data Gugus Tugas Covid-19 Makassar, dari total 336 kasus positif, 73 sembuh, 235 dirawat, dan 28 meninggal.

“Iya, (ada peningkatan pasien sembuh) kalau kami lihat. Saya belum hitung persennya. Tapi semua kasus ODP, PDP, dan positif kita ikuti harinya. Misalnya dia ODP hari ini, 14 hari kemudian kita pantau, ada perkembangan gejala, perlukah di-swab. Kalau tidak, tidak dilakukan pemantauan. Dan itu tidak masuk kedalam kategori positif,” papar Neisya.

Kota Makassar mendorong pelaksanaan rapid test. Pemeriksaan ini untuk mengidentifikasi sejak dini tingkat penyebaran infeksi Covid-19. Rapid tes ini sudah memasuki gelombang kedua pelaksanaannya.

“Gelombang-1 kemarin 1.300 bulan lalu. Itu 850 untuk masyarakat, dan 400 lebih untuk petugas kesehatan. Gelombang-2 dimukai kemarin tanggal 23/4/20, hari ini hari ke-4” imbuhnya. Rapid test gelombang kedua, lan sudah dilakukan 5.099 pemeriksaan.

Dari pemeriksaan rapid test, Neisya mengaku sudah terdeteksi 117 hasilnya positif. Mereka yang dinyatakan positif dari tes ini, diminta segera isolasi mandiri jika tanpa gejala. Adapun yang mengalami gejala, akan dilakukan uji swab.

“Tindaklanjutnya semua yang positif kemarin sebenarnya ada dua kelompok, ada dari masyarakat ODP, PDP dan kontak serumah positif. Ditambah tenaga kesehatan di seluruh puskesmas. Yang positif ini kita lakukan isolasi mandiri” ucap dia.

Bagi mereka yang tidak memungkinkan isolasi mandiri karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan, maka akan direkomendasikan dikarantina di hotel yang sudah disiapkan pemerintah.

“Kami urus untuk diisolasi di swissbel. Kan gugus tugas provinsi punya program rekreasi duta covid di swisbel dan sheraton. Tadi pak gubernur kesana dan minta silakan dikirim untuk isolasi bagi yang rapid tes positif. Disitu disiapkan pemulihan dari aspek gizinya supaya imunnya bisa bagus,” pungkasnya.

(sri; Syachrul Arsyad; Bahan dari : https://makassar.sindonews.com/read/10609/710/program-wisata-covid-19-odp-bakal-dikarantina-di-hotel-mewah-1588079073)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version