P2Tel

Matahari Dalam Masa Lockdown Dan Dampaknya

(techno.okezone.com)-JAKARTA; Matahari memiliki aktivitas di permukaannya, berfluktuasi seiring waktu. Ada fenomena dikaitkan periode saat ada peningkatan frekuensi aktivitas matahari serta periode minimum matahari yang menandai sebaliknya.

 

Para ahli kini percaya terjadi fenomena ‘solar minimum’. Fenomena ini mungkin menyebabkan gempa Bumi hingga cuaca dingin.

 

Dikutip Indiatimes, saat periode solar minimum atau minimum matahari, aktivitas di permukaan matahari turun secara dramatis. Menurut beberapa ahli, ini mungkin merupakan permulaan periode terdalam dari minimum matahari atau resesi sinar matahari yang pernah tercatat.

 

Para ahli menunjukkan bintik matahari pada matahari telah menghilang. Nomor bintik matahari digunakan untuk menghitung jumlah bintik matahari di permukaan matahari pada waktu tertentu. Ini adalah satu-satunya indeks di mana manusia memiliki catatan sejarah yang panjang dan terperinci.

 

Astronom Dr. Tony Phillips menjelaskan bahwa kondisi ini merupakan yang terparah dalam satu abad terakhir. “Medan magnet matahari jadi lemah, memungkinkan sinar kosmik ekstra ke tata surya,” jelasnya dalam laporan oleh The Sun. “Kelebihan sinar kosmik menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronot,” kata Dr. Phillips.

 

Selain itu, kelebihan sinar kosmik juga bisa mempengaruhi terhadap udara kutub, elektro-kimia atmosfer atas Bumi dan dapat membantu memicu petir.

 

Penguncian (lockdown) matahari secara historis mengarah ke periode bencana antara 1790-1830. Disebut Dalton Minimum, periode ini mengalami “dingin yang brutal, kehilangan panen, kelaparan dan letusan gunung berapi yang kuat,” laporan itu menyebutkan. Ilmuwan NASA kini khawatir rekaman sunspot baru-baru ini dapat menjadi indikasi hal-hal seperti itu akan terulang.

 

(ahl; Ahmmmad Luthfi;  Bahan dari : https://techno.okezone.com/read/2020/05/18/56/2215714/matahari-dalam-masa-lockdown-apa-dampaknya)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version