P2Tel

Robot Pelayan Bantu Pulihkan Ekonomi Perhotelan Lebih Cepat

(autotekno.sindonews.com)-LONDON; Interaksi robot dapat memfasilitasi model operasi lebih aman dan lebih efektif secara sosial untuk pembukaan kembali hotel yang terkena dampak wabah Covid-19. Pemulihan aktivitas di Hotel jadi prioritas para wisatawan di dunia.

Peneliti di Universitas Surrey di Inggris telah berbicara dengan 19 pakar perhotelan tentang cara meningkatkan produktivitas hotel. Mereka mengidentifkasi tren utama dan tantangan utama yang akan muncul 10 tahun kedepan.

 

Robot menjadi salah satu bentuk layanan yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kegiatan di hotel. Namun, tantangan yang ditimbulkan adalah biaya tinggi, defisit keterampilan dan perubahan pada struktur organisasi dan budaya hotel secara signifikan.

 

Peneliti memprediksi masa depan, antisipasi pada aplikasi dan integrasi teknologi robot butuh pemimpin yang sanggup menjaga keseimbangan antara peran karyawan manusia dan robot pelayanan. Keduanya bermakna dan nilai tersendiri bagi tamu untuk mendapat pelayanan terbaik, dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan.

Mereka merasakan dampak ekonomi yang besar sejak wabah Covid-19 menyebar ke seluruh dunia. Itu membuat perjalanan wisata menjadi tidak penting dan tidak mungkin dilaksanakan karena penutupan jumlah besar transportasi.

Ada minat yang lebih besar untuk mengembangkan cara-cara inovatif penyebaran robot di semua sektor ekonomi. Tidak lain tujuannya adalah membatasi interaksi antar manusia.

Covid-19 menyebabkan sebagian besar industri harus menemukan proses dan sistem untuk mengatasi cara hidup baru yang terisolasi. “Aplikasi robot layanan di industri perhotelan sedang naik daun,” kata Tracy Xu, peneliti sekaligus Dosen Perhotelan di Universitas Surrey, dikutip dari Theweek.

 

Dia mencatat selama periode isolasi, mungkin tiap manajer hotel akan merencanakan ‘awal baru’ untuk periode pemulihan dan pembangunan. Rencana ini dilakukan jika pembatasan sosial dicabut dan dipresikdi memiliki stimulus positif dengan adopsi layanan robot.

“Dengan faktor tambahan dari kebutuhan untuk meyakinkan calon tamu bahwa masa inap mereka akan sesuai dengan kontak sosial yang minimal dan interaksi manusia, proses ini bisa dipercepat,” kata Xu.

Direktur Leisure Hotels Group, Vibhas Prasad, mengungkapkan robotika dimulai di industri perhotelan & katering bahkan sebelum Covid-19. Salah satunya Spyce Restaurant di Boston, AS, telah menggunakan mekanisasi semacam itu untuk memasak makanan curah atau restaurant Creator di San Francisco yang pakai robot untuk membuat burger dari awal hingga siap saji.

“Pengadopsian robot ke hotel berlangsung di berbagai tingkatan. Meski dalam keramahan, kita tidak melihat robot mampu menggantikan manusia untuk waktu lama karena kehangatan dan sentuhan pribadi tidak pernah bisa digantikan oleh mekanisme robot secara bersama-sama,” kata Prasad.

Pengajar di Universitas Surrey, Mark Ashton, juga mengatakan kolaborasi robot dan manusia diperlukan dalam kondisi saat ini. Setiap pemiliki hotel harus mempertimbangkan keseimbangan peran antara robot dan manusia untuk memelihara lingkungan kerja yang merangkul pikiran terbuka dan perubahan.

“Ini adalah jenis studi pertama yang meneliti kepemimpinan perhotelan dan manajemen sumber daya manusia dalam konteks hotel robotik, dimana industri hotel sangat membutuhkannya,” kata Ashton.

Ashton mengungkapkan bisnis yang proaktif mengenalkan teknologi baru akan bermanfaat jangka panjang. Teknologi mampu membawa tiap perubahan ke arah lebih memudahkan pekerjaan manusia.

“Seiring kemajuan teknologi dan solusi robot jadi lebih spesifik, mudah diimplementasikan dan layak, kami akan melihat pengenalan sebagi langkah kami bergerak maju terlepas dari Covid-19,” tambahnya.

 

(wbs; Fandy Afriyanto Putra;  Bahan dari : https://autotekno.sindonews.com/read/69574/124/robot-pelayan-bantu-pulihkan-ekonomi-perhotelan-lebih-cepat-1592150783)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version