(daerah.sindonews.com)-BANDUNG; Ventilator Vent-I hasil inovasi tim Unpad) dan ITB serta Rumah Amal Salman mulai didistribusikan ke seluruh Indonesia untuk penanganan pasien COVID-19.
Sejak (23/6/2020), 216 unit ventilator portabel Vent-I didistribusikan, mulai dari DKI, Jatim, Jateng, Sumut, Sumsel, Kaltim, hingga Papua Barat. Pengembang sisi medis dan end user Vent-I dari Unpad, Reza Widianto Sudjud mengatakan, ventilator yang mudah dioperasikan dan harganya terjangkau ini lolos uji Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan.
Ventilator ini memenuhi standar SNI IEC 60601-1:204 yang memuat persyaratan umum keselamatan dasar dan kinerja esensia. “Vent-I lolos uji ketahanan. Lalu, kami lakukan uji klinis. Uji klinis lolos. Setelah itu, kami mendapat izin edar,” ungkap Reza, Kamis (27/6/2020).
Pihaknya menargetkan produksi Vent-I 800-900 unit hingga pekan kedua Juli 2020 melalui kerja sama dengan pihak pihak, PT Dirgantara Indonesia (DI) dan UMKM Jabar.
“Jalur produksi assembly di Polman (Politeknik Manufaktur) dan Polban (Politeknik Bandung) dibantu SMK dan melibatkan UMKM. Kontrol kualitas dan kalibrasi oleh ITB. Mahasiswa ITB, UPI, Polman, dan Polban terlibat selama proses pengembangan, produksi dan kontrol kualitas,” katanya.
Pengembang sisi medis Vent-I, Ike Sri Redjeki mengatakan, Vent-I pakai mesin ventilator PEEP (positive end-expiratory pressure) agar mudah dioperasikan. Pasalnya, tidak semua dokter dan tenaga medis dapat mengoperasikan ventilator advance.
“Kalau memegang ventilator dan salah, itu bukan membantu malah membunuh. Saya coba membuat paling sederhana,” ujarnya. Terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang dapat mengoperasikan ventilator advance mendorong dia dan timnya berinovasi.
Selain SDM, pembuatan ventilator advance perlu waktu panjang, sedangkan virus SARS-CoV-2 menyebar dengan cepat. Maka, lanjut Ike, pembuatan ventilator dengan mesin PEEP dinilai efektif, tepat guna, dan dapat menekan biaya produksi.
Ike mengatakan, Vent-I untuk pasien COVID-19 dengan gejala klinis tahap-2 agar mereka tak mengalami gagal napas. “Maka kami coba membuat ventilator yang dapat dioperasikan perawat, dokter umum atau dokter spesialis lain. Mesin ini bisa dibawa pulang dan dipakai oleh pasien di rumah,” terangnya.
Ventilator portabel Vent-I jadi salah satu solusi pemenuhan ventilator di Indonesia untuk menekan tingkat mortalitas atau kematian akibat COVID-19. “Ventilator yang dikembangkan dan buat tepat guna karena tujuan untuk penanganan COVID-19 yang menular begitu cepat. Itu yang kita butuhkan,” tandasnya.
(boy; Agung Bakti Sarasa; Bahan dari : https://daerah.sindonews.com/read/80940/701/ventilator-inovasi-unpad-itb-mulai-disebar-ke-seluruh-indonesia-1593057974)-FatchurR *