(m.liputan6.com)- Virus Covid-19 bukan satu-satunya ancaman masyarakat. Banyak penyakit lain tak kalah berbahaya dan mengancam kesehatan keluarga. Terlebih pergantian musim atau pancaroba.
Ketika Anda beraktivitas normal kembali, jangan lengah dengan ancaman penyakit lain yang datang dari lingkungan tempat tinggal dan dalam rumah. Penyakit berbahaya yang dari rumah adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit menular oleh nyamuk Aedes Aegypti pembawa virusnya. Virus ini tak bisa dianggap remeh karena terlambat menangani yang kena DBD, nyawa jadi taruhannya.
Kemenkes melaporkan hingga 21/6/20 ada 68.753 orang terinfeksi DBD dan 446 orang wafat. Angka ini melonjak tinggi dibanding laporan Kemenkes 15/3/20 yang 25.693 orang dan merenggut 164 jiwa. Dalam rentang 3 bulan kasus dan wafat meningkat 50an%. Ini karena : Musim pancaroba panjang, buruknya drainase, dan kurangnya pengetahuan tentang gejala DBD sehingga telat untuk ditangani.
Anak anak rentan Terkena DBD
DBD paling banyak pada anak. Jadi, waspadalah. Gejala DBD pada anak, dimulai dari demam yang khas. Demam tinggi mendadak (bisa 40®C) dan terjadi malam hari. Demam bertahan 3 hari dan menurun pada hari ke-4 sampai hari ke-5. Pada hari ke-6 sampai ke-7, demam kembali naik.
Penurunan suhu hari ke-4 dan ke-5 sering disalahartikan, anak dianggap sembuh. Jangan lengah! Kondisi itu menunjukkan anak dalam fase kritis DBD, karena ada resiko anak mengalami syok (kegagalan sirkulasi darah). Pada fase ini anak harus mendapat pengawasan khusus.
Di samping gejala utama demam, DBD pada anak juga disertai gejala lain :Nyeri kepala, menggigil dan lemas, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit hingga kemerahan kesulitan menelan makanan dan minuman, serta mual dan muntah.
Oleh karena itu jangan remehkan nyamuk Aedes Aegypti. Terlebih bukan hanya ancaman DBD saja, nyamuk Aedes Aegypti juga pembawa virus chikungunya, zika hingga demam kuning.
Langkah pencegahan
Mencegah perkembangan nyamuk ini dan virus dengue adalah menerapkan 3M (menutup, menguras, dan mengubur). Menutup rapat penyimpanan air, kuras tempat penampungan air rutin, dan mengubur barang atau sampah yang menyebabkan air menggenang perlu kita laksanakan rutin. Menjaga lingkungan bersih dan tidak kumuh, perlu pakai obat nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah.
(Gilar Ramdhani/Infeed; Bahan dari : https://m.liputan6.com/infeed/kasus-dbd-melonjak-tinggi-lakukan-cara-ini-untuk-melindungi-keluarga-1710.html)-FatchurR *