P2Tel

Asal Usul Ribuan Ton Amonium Nitrat Sampai Ke Lebanon

(news.okezone.com)-Suatu pelajaran berharga dari  ketidakpedulian  terhadap masukan dari institusi berbeda. Karena ego sektoral lah berakibat bencana besar dan menewaskan banyak  orang. Berikut contoh salah satunya

 

LEDAKAN dahsyat  meluluh-lantakkan Beirut (4/8/20) menewaskan setidaknya 137 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang. Di antara korban ada 2 WNI yang luka ringan. Ledakan ini diduga berasal dari 2.700 ton amonium nitrat yang disimpan di Pelabuhan Beirut.

 

Masyarakat marah dan tidak percaya kenapa bahan kimia rentan meledak itu ditempatkan dalam jumlah besar di gudang tanpa pengamanan 6 tahun dan dekat kota.  Dilansir BBC Indonesia (8/8/20) Lebanon belum menyatakan asal amonium nitrat itu. Namun, jumlah yang disimpan di gudang itu sama dengan yang tiba di Beirut (November 2013) pakai kapal kargo berbendera Moldova, MV Rhosus.

 

Kapal milik Rusia itu mengangkat sauh (September 2013) dari Batumi, Georgia, ke Beira, Mozambik. Di lambungnya, kapal itu membawa 2.750 ton amonium nitrat. Bahan kimia itu berwujud bola kecil yang umum untuk pupuk pertanian, tapi dapat dicampur dengan BBM untuk membuat peledak di bidang pertambangan dan konstruksi.

 

Saat berlayar di kawasan timur Laut Mediterania, Rhosus “bermasalah teknis” dan terpaksa merapat ke Pelabuhan Beirut, berdasarkan laporan 2015 yang ditulis pengacara Lebanon yang mewakili kru dan dimuat situs industri perkapalan Shippingarrested.com

 

Rhosus diperiksa pejabat pelabuhan dan “dilarang berlayar”, kata pengacara. Mayoritas anggota kru dipulangkan, kecuali Kapten Rusia, Boris Prokoshev, dan 3 awak lain yang berkewarganegaraan Ukraina.

 

Prokoshev menuturkan ke Reuters (6/8) bahwa Rhosus ada kebocoran namun layak berlayar. Pemilik kapal mengirimnya ke Beirut untuk mengangkut kargo tambahan berwujud alat berat karena kesulitan keuangan. Para kru tidak bisa menempatkan peralatan itu ke kapal secara aman. Ketika pemilik kapal tidak bisa membayar bea pelabuhan, aparat Lebanon menyitanya, kata sang kapten.

 

Rhosus “ditelantarkan setelah penyewa dan pemilik kargo tak berminat pada kargo itu”. Para kru di kapal kekurangan makanan dan kebutuhan pokok. Awak kapal meminta Hakim Urusan Mendesak di Beirut untuk mengizinkan mereka kembali ke negara asal dan menekankan “bahaya yang dihadapi para kru mengingat muatan yang diangkut ‘berbahaya'”.

 

Hakim mengizinkan kru yang tersisa untuk turun dari kapal. Pada 2014, pejabat pelabuhan mengalihkan amonium nitrat itu ke “Gudang 12” di sebelah tempat penyimpanan biji-bijian. Pengacara mengatakan kargo itu “menunggu untuk dilelang dan/atau dimusnahkan secara patut”.

 

“Kargo itu berdaya ledak tinggi. Itu sebabnya disimpan di dalam ketika kami bertugas di kapal Amonium nitrat (yang kami angkut) punya konsentrasi tinggi,” ujar Prokoshev. “Saya sedih atas orang (yang tewas atau luka akibat ledakan). Aparat harus dihukum. Mereka tak peduli dengan kargo.”sambungnya.

 

Manajer umum Pelabuhan Beirut, Hassan Koraytem, dan Dirjen Bea Cukai Lebanon, Badri Daher, sudah memperingatkan pengadilan bahaya menyimpan amonium nitrat dan pentingnya  memusnahkan kargo itu. Sejumlah dokumen yang beredar di internet tampak memperlihatkan pejabat bea cukai mengirim surat kepada pengadilan untuk minta arahan setidaknya 6x dari 2014 sampai 2017.

 

Koraytem mengatakan ke stasiun TV lokal OTV bahwa Keamanan Negara juga telah mengirimkan surat peringatan. Akibat ledakan dahsyat itu, Presiden Aoun berjanji menggelar penyelidikan secara transparan dan menangkap pihak yang bertanggungjawab.

 

“Kami menggelar investigasi dan mengungkap seputar kejadian secepatnya dan menangkap siapapun yang bertanggung jawab dan lalai dan menjatuhkannya hukuman terberat,” kata Aoun setelah ke pelabuhan yang porak-poranda. Pemerintah memerintahkan agar pejabat di pelabuhan yang bertugas mengawasi penyimpanan amonium nitrat ditahan di rumah masing-masing sampai penyelidikan tuntas.

 

(fmi; Agregasi BBC Indonesia;  Bahan dari : https://news.okezone.com/read/2020/08/08/18/2258929/asal-muasal-ribuan-ton-amonium-nitrat-sampai-ke-lebanon?page=1)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version