P2Tel

De Djawatan Banyuwangi Bak Hutan The Lord Of The Ring

(lifestyle.okezone.com)- Selain fenomena api biru di Kawah Ijen, Banyuwangi punya wisata alam unik dan tak kalah cantiknya. Objek itu bernama De Djawatan di di Desa Benculuk, Kec-Cluring, Banyuwangi, Jatim, De Djawatan menawarkan panorama hutan dengan pohon trembesi menjulang tinggi.

 

Pohon trembesi ini daya tarik utama De Djawatan di mata wisatawan. Konon, pohon itu berusia ratusan tahun lho, Okezoners. Sekilas tampilannya mirip hutan Fangorn di film The Lord of The Ring. Nah, berkat bentuk yang unik, pohon trembesi itu dijadikan latar belakang foto wisatawan karena instagramable.

 

“Daya tariknya ada rumah pohon. Pengunjung terbanyak itu dari domestik yang penasaran melihat pohon trembesi. Mereka berfoto-foto dengan latar belakang rumah pohon. Di sini ada spot spot yang cantik untuk berburu foto,” tutur Suhartono Junior Manager Bisnis Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, saat ditemui Okezone di tempat, beberapa waktu lalu.

 

Dulu kawasan wisata De Djawatan tempat penimbunan kayu milik KPH Banyuwangi Selatan. Namun, pihak pengelola berinisiatif mengubahnya jadi objek wisata. “Ya karena waktu itu booming-booming-nya orang berwisata, jadi sekalian dibuat objek wisata. Wahana dan aktivitasnya hasil kerjasama dengan warga setempat. Kami sediakan lahan, dan warga boleh ikut berkontribusi” ungkap Suhartono.

 

Mengingat kawasan ini dipenuhi pepohonan rindang, wisatawan dimanjakan udara sejuk dengan hembusan angin semilir asyik yang menenangkan jiwa. Selain itu, ada aktivitas wisata menarik untuk dijajal. Mulai dari rumah pohon, melihat sarang kelelawar, hingga bermain ATV. Wisatawan juga dapat mengelilingi tempat ini pakai delman. Tarifnya Rp50 ribu untuk 1x putaran.

 

Jangan lupa mampir ke cafe De Djawatan yang menyuguhkan olahan kopi khas Banyuwangi. Salah satu menu favorit di sini olahan es kopi madu. Rasanya menyegarkan, cocok untuk melepas dahaga setelah puas berburu foto instagramable.

 

Tertarik ke De Djawatan? Tiket masuknya terjangkau, Rp5 ribu saja orang. Tak perlu khawatir, pengelola telah menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat guna mencegah penyebaran Covid-19.

 

“Kami baru buka lagi 16/7/20, setelah melewati tahap uji coba dan simulasi pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat. Di pintu masuk ada petugas yang mengecek suhu tubuh, kalau ada wisatawan yang sakit atau suhu tubuh lebih dari 37®C, kami sediakan ruang isolasi,” kata Suhartono.

 

“Selain itu, pengunjung diwajibkan pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Kalau ada yang bandel tidak pakai masker, ya terpaksa kami keluarkan,” tandasnya.

 

(hel; Dimas Andhika Fikri; Bahan dari : https://lifestyle.okezone.com/read/2020/08/05/406/2257518/eksotisnya-de-djawatan-banyuwangi-bak-hutan-the-lord-of-the-ring)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version