P2Tel

Gandeng Norwegia Membangun PLTS Labuan Bajo

(republika.co.id)-JAKARTA; Kementerian ESDM menggandeng Norwegia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Labuan Bajo. Melalui keterlibatan IPP swasta, pemerintah dan swasta serta Norwegia akan membangun PLTS Hybrid berkapasitas 70 MW di Labuan Bajo.

Perusahaan asal Norwegia, Scatec Solar AS akan berkolaborasi dengan IPP swasta, PT Arya Watala Capital dan PT Flores Prosperindo untuk melistriki dua wilayah di Labuan Bajo menyongsong kebutuhan listrik jelang KTT Negara G20 2023.

Direktur Aneka EBT, Kementerian ESDM, Harris menjelaskan keterlibatan IPP dan asing bisa mempercepat pencapaian target bauran energi. Disatu sisi, dengan keterlibatan IPP dan investor asing maka akan meningkatkan peluang investasi.

“Kami pemerintah memfasilitasi peluang ini. Kami dorong IPP untuk bisa berpartner dengan investor asing atau kerja sama dengan negara yang terdepan dalam pengembangan EBT,” ujar Harris di Kementerian ESDM, Senin (9/3).

Saat ini total porsi EBT dalam bauran energi nasional 12,5%. Harapannya, tahun 2020 target 15% porsi EBT dalam bauran energi bisa tercapai. Presdir PT Flores Prosperindo Alfonso Pardede menjelaskan, perusahaan difasilitasi Watala bertemu dengan Scatec, perusahaan pengembang energi baru terbarukan dari Norwegia.

Flores Prosperindo pengembang di bawah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC), berharap bisa mengubah Labuan Bajo jadi konsep kota masa depan yang smart, clean, dan renewable energy. “Kita pemilik lahan bekerja sama dengan ITDC difasilitasi Watala dan bekerja sama dengn Scatec,” kata Alfonso.

Kerjasama ini dilatarbelakangi karena pemerintah Indonesia akan jadi tuan rumah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara G20 pada 2023, dan Labuan Bajo NTT dipilih sebagai lokasi diadakan KTT G20 tersebut.

“Saat ini 2-3 bulan yang lalu pemerintah meminta jadi host event G20 tahun2023 dan rencananya di Labuan Bajo, mungkin salah satu pemerintah confidence nya ya ITDC yang berpengalaman dalam menyelenggarakan forum event seperti di Bali (2013), salah satu sinergi penyelenggaraan dengan ITDC dan yang lain untuk mensukseskan target presiden menjadi host G20 tahun 2023,” ujar Alfonso.

Founder & CEO PT Enertec Mitra Solusi Mada Ayu Habsari, yang juga perwakilan dari PT Arya Watala Capital, mengatakan pihaknya berperan sebagai developer yang menghubungkan atau menjembatani kerjasama antar Flores Prosperindo dengan Scatec.

“Jadi di proyek ini kita jadi EBT developernya, kalau kita projek selalu ada developernya, kebetulan dari PT Flores Prosperindo sebagai pemilik lokasi, mereka minta kita melistriki, kebetulan ini projek untuk kawasan ekonomi pariwisata, untuk 10 destinasi new Bali,” ujarnya.

Rencananya tahap awal, ada dia lokasi yang akan dibangun PLTS Hybrid 70MW, yakni Tana Naga dan Golo Mori. Asalnya yang akan dibangun pertama Tana Naga, karena Golo Mori dipilih sebagai kawasan untuk G20, maka Golo Mori lah yang diutamakan.

“Golo Moriori duluan karena untuk lokasi G20 untuk 70 MW, total ada 210MW. Sisanya kemungkinan untuk kawasan lain tapi dilihat dengan kebutuhannya. Karena event itu ada dua, satu G20 dan ASEAN SUMMIT, itu lokasinya juga sama,” jelasnya.

Mada menambahkan, pembangunan PLTS di Golo Mori itu ditargetkan selesai 1,5 tahun. Rencananya mulai pembangunan akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021. (INTAN PRATIWI; Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda  Bahan dari : https://republika.co.id/berita/q6xg7o423/pemerintah-gandeng-norwegia-bangun-plts-di-labuan-bajo)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version