(viva.co.id)- Kementerian PUPR terus mempercepat penyaluran Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) untuk menstimulasi perekonomian langsung ke masyarakat.
Selain mengalokasikan anggaran PKT rutin 2020 Rp 11,3 triliun dengan target penerima manfaat 614.480 orang, Kemen-PUPR mengubah skema program atau kegiatan infrastruktur reguler menjadi dengan pola Padat Karya, alokasinya Rp 654,4 miliar dan target penerima manfaat 80.888 orang.
Tercatat hingga 23/7/20, program PKT rutin Kemen-PUPR menyerap tenaga kerja sebanyak 387.549 orang dengan total anggaran yang telah disalurkan sebesar Rp 4,8 triliun atau sebesar 42,7%.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan PKT Kemen-PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur skala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak butuh teknologi.
Tujuan utama Padat Karya untuk mempertahankan daya beli masyarakat perdesaan atau mendistribusikan dana pembangunan ke desa-desa.
“Selain mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT untuk mendistribusikan dana hingga ke desa / pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar Menteri Basuki.
Anggaran program padat karya utamanya untuk Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Pemeliharaan Rutin Jalan & Jembatan, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce,
Juga Reuse, Recycle (TPS 3R), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya.
Terdapat 18 kegiatan atau program infrastruktur yang pelaksanaannya diubah dengan metode padat karya dengan durasi kerja 30-100 hari. Kegiatan ini diantaranya di Bidang Sumber Daya Air (SDA) seperti dukungan manajemen BBWS/BWS, operasi dan pemeliharaan sarana prasarana SDA, pengelolaan bendungan, danau, dan bangunan penampung air lainnya,
Juga pengembangan/rehabilitasi jaringan irigasi seperti D.I Rentang dan D.I Slinga, pengendalian banjir, lahar, pengelolaan drainase utama perkotaan, dan pengaman pantai, peningkatan tatakelola pengelolaan SDA terpadu, dan penyediaan dan pengelolaan air tanah dan air baku.
Bidang Bina Marga melalui kegiatan preservasi jalan di 282 lokasi, pembangunan jalan di 51 lokasi, pembangunan jembatan di 69 lokasi, dan OP Jalan Bebas Hambatan & Perkotaan (JBHP) 36 lokasi.
Bidang Cipta Karya di 274 lokasi, meliputi kegiatan pengembangan kawasan permukiman, pembangunan dan rehabilitasi prasarana pendidikan, pengembangan sarana prasarana OR, dan pasar, pembinaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), penataan bangunan dan lingkungan.
Serta Bidang Perumahan melalui kegiatan peningkatan kualitas Prasarana dan Sarana Umum (PSU) di komplek perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk 303 penerima manfaat yang tersebar di 69 lokasi.
(Oleh Viva; Bahan dari : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1289142-mitigasi-dampak-covid-19-kemenpupr-serap-hampir-400-ribu-tenaga-kerja)-FatchurR *